Senin 08 Jun 2015 21:24 WIB

Harga Ayam dan Beras Merambat Naik di Surabaya

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran, harga sejumlah komoditas pokok di Kota Surabaya mulai merambat naik. Dua komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah ayam dan beras.

Berdasarkan tinjauan Republika di Pasar Wonokromo, harga ayam mengalami kenaikan cukup signifikan. Salah seorang pedagang ayam, Munipah menyampaikan, harga jual ayam per kilogram di Pasar Wonokromo saat ini berkisar antara Rp 29 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram (/kg). Dua pekan lalu, menurut dia, harga ayam per kilogram masih Rp 24 hingga Rp 25 ribu.

Menurut Munipah kenaikan harga jual dipicu kenaikan komoditi tersebut dari peternakan, dari Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu/kg, menjadi Rp 19.500 per/kg ayam hidup. Munipah menyampaikan, kenaikan seperti terjadi sekarang rutin berlaku menjelang Ramadhan.

“Biasanya sebelum Ramadhan naik, dekat Lebaran turun. Habis lebaran naik lagi. Tahun lalu sampai Rp 30 ribu-Rp 32 ribu (/kg),” ujar Munipah.

Meski begitu, kenaikan belum terjadi pada komoditas lainnya. Harga daging sapi, masih terpantau stabil dalam kisaran Rp 95 ribu-Rp 98 ribu/kg. Begitu bawang putih, stabil di harga Rp 20 ribu/kg dan harga cabe merah  belum berubah, yakni Rp 26 ribu.

Sementara, penurunan harga terjadi pada komoditas bawang merah, dari Rp 38 ribu-Rp 40 ribu pekan lalu, menjadi Rp 30 ribu hari ini. Penurunan juga terjadi pada bawang putih, dari Rp 24 ribu pekan lalu, menjadi Rp 20 ribu hari ini.

Selain ayam, komoditas pokok lainnya yang mengalami kenaikan adalah beras. Di sentra beras Pasar Bendul Merisi, harga beras jenis IR dengan kualitas medium, naik Rp 200/kg, dari Rp Rp 8 ribu pekan lalu menjadi Rp 8.200 hari ini.

Kenaikan juga terjadi pada beras jenisu Mentik yang tergolong kualitas premium, dari Rp 11 ribu sebelumnya, menjadi Rp 11.200 hari ini. Sementara, kenaikan paling tajam terjadi pada beras ketan, yakni dari Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindusterian (Disperdagin) Kota Surabaya Widodo Suryantoro menyampaikan, menjelang periode Ramadhan, Pemkot Surabaya akan melakukan intervensi pasar untk mengendalikan harga. Intervensi, menurut Widodo, dilakukan melalui operas pasar murah.

“Pasar murah kita lakukan mulai hari ini (Senin, 8/6) hingga sepekan ke depan. Kami membuka pasar murah di daerah yang masuk kategori tertinggal dan kurang mampu. “Kita lakukan di 20 wilayah yang paling rawan inflasi,” ujar Widodo.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement