REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peredaran merica palsu di tengah-tengah warga Banjarnegara mendapatkan perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Gubernur bahkan meminta secara langsung kepada aparat Kepolisian Resort (Polres) setempat untuk menindaklanjuti temuan ini guna mengungkap sumbernya.
“Sudah saya mintakan kepada kepolisian untuk bergerak mencari sumbernya dan harus ketemu,” tegas Gubernur usia menggelar rapat koordinasi lintas sektoral menyambut Ramadhan, di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (8/6).
Ganjar mengaku khawatir mengingat merica merupakan salah satu jenis bahan makanan untuk dikonsumsi. Jika merica palsu yang mengandung bahan-bahan asing ini dikonsumsi, akan berakibat buruk pada kesehatan. Terkait permintaan ini juga sudah disikapi oleh Kapolres Banjarnegara yang turut hadir dalam rapat koordinasi ini.
“Maka tadi sepulang dari sini (rapat) beliau sudah saya minta untuk segera mendorong penanganan itu,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, sejauh ini di Jawa Tengah baru ada temuan merica palsu. Sedangkan beras plastik tidak ada. “Beras plastik saya pastikan tidak ada, karena beras plastik ini isu subversif saja,” lanjut Ganjar.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi ini mengemuka temuan merica palsu di Kabupaten Banjarnegara. Merica palsu ini sudah beredar dan dijual belikan di tengah-tengah masyarakat.
Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno mengatakan merica palsu ini sudah ditemukan di sejumlah tempat. Bahkan temuan ini juga sudah ditindaklanjuti dengan laporan kepada aparat penegak hukum yang berwenang. Berdasarkan penelitian atas temuan ini, merica palsu tersebut mengandung semen.
“Bisa dibayangkan jika bahan- bahan ini masuk ke dalam perut akan berbahaya bagi kesehatan,” tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika