Ahad 07 Jun 2015 14:44 WIB

Hati-Hati, Ini Modus Penipuan Kartu Kredit

Rep: c15/ Red: Dwi Murdaningsih
Mesin gesek kartu kredit
Foto: kohde.multiply.com
Mesin gesek kartu kredit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya membekuk dua orang pelaku penipuan bermodus penambahan limit kartu kredit. Mereka menipu nasabah kartu kredit dengan mengaku sebagai pegawai kartu kredit.

Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Krishna Murti menjelaskan, penipuan tersebut memakai kedok sebagai pegawai perusahaan kartu kredit. Dengan iming-iming penambahan limit kartu, B (37) dan A (38) berperan sebagai pegawai bank. Saat memulai aksinya, mereka biasa menelepon nasabah untuk menawarkan penambahan limit.

Jika nasabah berhasil masuk dalam jebakan, mereka berdua akan mengatur pertemuan untuk mengambil KTP dan Kartu kredit korban. Agar nasabah tak curiga, B dan A kerap melakukan pemotongan kartu kredit di depan nasabah. Hal ini dilakukan agar nasabah percaya, kartunya sudah tidak berfungsi lagi dan akan mendapatkan kartu baru dengan limit bertambah.

"Mereka potong kartu kreditnya, biar nasabah percaya. Padahal itu bukan kartu kredit asli nasabah. Gerakannya secepat kilat hingga nasabah kerap luput. Setelah itu mereka alasan meminjam KTP nasabah dan melakukan transaksi usai bertemu nasabah," ujar Krishna saat ditemui di Polda Metro Jaya, Ahad (7/6).

Setelah B dan A berhasil menggondol kartu kredit nasabah berserta identitas nasabah. B dan A langsung melakukan transaksi menggunakan kartu kredit tersebut. Total pembelajaan dan tarik tunai yang mereka lakukan mencapai 300 jutaan.

Sejumlah barang dan transaksi tunai sudah dilakukan B dan A melalui kartu kredit nasabah. Limitnya pun tak tanggung tanggung. Setiap kartu kredit yang dirampasnya rata rata memiliki limit hingga puluhan juta rupiah.

B dan A mengaku sudah sejak 2009 menjalani profesi ini. Mereka bisa sampai membeli mobil serta rumah di kawasan Pondok Indah. B dan A dibekuk disebuah bar di kawasan Kemang, Jakarta selatan, Sabtu (6/6) malam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement