Ahad 07 Jun 2015 14:04 WIB

Petani Indramayu Minta Penggenangan Waduk Jatigede Ditunda

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
Areal persawahan
Foto: Panca/Republika
Areal persawahan

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -– Ancaman kekeringan pada areal persawahan di Kabupaten Indramayu sudah hampir di depan mata. Karena itu, para petani di wilayah penghasil padi ini meminta pemerintah menunda penggenangan Waduk Jatigede yang rencananya akan dilakukan pada Juli 2015.

Para petani beralasan, mereka masih sangat membutuhkan air untuk menyelesaikan musim tanam gadu. ‘’Kami minta penggenangan Waduk Jatigede saat para petani sudah selesai musim tanam gadu dan tidak membutuhkan air,’’ kata Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, kepada Republika, Ahad (7/6).

 

Sutatang mengatakan, saat ini, para petani di Kabupaten Indramayu baru memulai musim tanam gadu. Pada Juli mendatang, umur tanaman padi rata-rata baru sekitar 30 – 50 hari dan masih sangat membutuhkan air.

 

Menurut Sutatang, dari total 117 ribu hektare lahan sawah di Kabupaten Indramayu, sekitar 60 ribu hektare di antaranya mengandalkan sumber pengairan utamanya dari sungai Cimanuk, yang mengalir melalui bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. Dengan adanya penggenangan Waduk Jatigede, maka aliran sungai Cimanuk yang biasanya mengairi lahan pertanian akan ditutup.

 

‘’Bisa dibayangkan dampaknya jika sungai Cimanuk ditutup, justru di saat lahan pertanian masih sangat membutuhkan pasokan air,’’ ujar Sutatang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement