REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta dukungan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, untuk membantu pengungsi Rohingya di Aceh. Saat ini terdapat 231 anak pengungsi Rohingya yatim piatu dan hidup sebatang kara.
"Saat ini masih dalam pemantapan komitmen, pengasuhan pengungsi Rohingya agar mendapatkan pengasuhan sementara, terutama mereka yang yatim piatu dan hidup sebatang kara," katanya saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlul Jannah di Kabupaten Mojokerto, Sabtu (6/6) malam.
Para pengungsi Rohingya, menurut dia, berada di Aceh dan di beberapa daerah lain di Indonesia. "Daerah-daerah tersebut, secara lisan sudah menyampaikan dan siap menampung para pengungsi Rohingya," katanya.
Namun demikian, baru 13 pesantren yang secara resmi mengirimkan surat ke Kementrian Sosial dan menjamin 100 persen kebutuhan para pengungsi Rohingya itu. "Selain itu, para pengungsi juga membutuhkan bantuan dalam masalah pengentasan dari trauma, baik dengan metode 'trauma healing' dan 'trauma conseling'," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Riyadlul Jannah, Kyai Mahfud menyatakan pihaknya siap mengurus para pengungsi Rohingya. "Kami siap mengurus, berapapun jumlah pengungsi Rohingya yang akan dititipkan di sini. Namun harus dengan legalitas dan kewarganegaraan yang jelas, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," katanya.