REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Kepolisian Sektor Pondokgede Kota Bekasi, Jawa Barat, menduga peristiwa perampokan yang terjadi di tiga minimarket Alfamart berbeda, Jumat (5/6), dilakukan oleh komplotan yang sama.
"Hal itu kami ketahui dari rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di masing-masing toko dan disaksikan oleh para saksi," kata Kanit Reskrim Polsek Pondokgede Iptu Ardyan Yudo Setuantono di Bekasi, Sabtu.
Menurutnya, sejumlah saksi mata menyatakan kejadian perampokan di tiga lokasi berbeda itu memiliki modus dan ciri pelaku yang nyaris sama.
Adapun saksi yang diperiksa masing-masing Andi (21) dan Rian (23) selaku pegawai kasir dan seorang petugas keamanan bernama Asryad.
Kawanan perampok yang datang ke Alfamart di Jalan Raya Jatimakmur, RT02/05, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede itu berjumlah tiga orang dan seluruh pelakunya menggunakan helm serta pakaian hitam.
Modus yang dilakukan pun sama, yakni menodong korban dengan pistol dan menggiring mereka ke laci brankas untuk mengambil uang senilai total Rp48 juta.
Modus yang sama juga terjadi di dua Alfamart lainnya, yakni di Jalan Siliwangi Narogong KM 31, dan di Jalan Wibawamukti Jatiasih dengan selisih waktu hanya kurang dari satu jam.
"Ketika diperlihatkan CCTV dari kejadian di wilayah Narogong dan Jatiasih, para saksi menyatakan tidak asing dengan sosok pelakunya," katanya.
Menurut dia, CCTV di dua lokasi Alfamart berbeda sengaja dimanfaatkan sebagai alat bukti menyusul CCTV yang ada di Alfamart Jatimakmur dalam keadaan rusak.
CCTV di Alfamart tersebut mengalami kerusakan sejak sepekan lalu dan hingga kini belum diperbaiki.
Pihaknya mengaku hingga kini terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku dengan barang bukti dan kesaksian korban yang telah mereka miliki.
"Kita akan koordinasi dengan seluruh Mapolsek dan Mapolres untuk menangkap pelakunya," katanya.