REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperkirakan pembangunan proyek angkutan massal cepat (AMC) berupa trem baru bisa dimulai pada 2016. "MoU trem juga sudah ditandatangani. Tinggal persiapan detail desainnya saja," kata Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan di Surabaya, Jumat (5/6).
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang intens rapat dengan Badan Perencanaan Nasional (Bapenas), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta World Bank. Rapat tersebut membahas soal tindak lanjut technical assistance yang dilakukan oleh bapenas. Sedangkan kemenhub tengah fokus pada tahapan finalisasi desain.
Sebagaimana diketahui, kata dia, beberapa kota besar memang sedang berlomba-lomba menggalakan AMC. Namun, tidak sedikit yang harus terkendala sehingga proyek pembangunan berlarut-larut. Kendati demikian, Hendro mengaku optimistis proyek trem di Surabaya akan berjalan lancar. "Kebanyakan problem pembangunan AMC adalah masalah lahan. Tapi, di Surabaya saya rasa tidak akan ada masalah karena lintasan trem direaktivasi dari jalur lama," katanya.
Soal informasi studi kelayakan oleh kemenhub, Hendro mengatakan, ada banyak hal yang akan dikaji. Menurut dia, kelayakan tidak hanya masalah teknis, tetapi juga meliputi kemampuan daya bayar masyarakat, subsidi, dan sustainable system (sistem keberlanjutan) trem.
Hendro menambahkan kalau pun sekarang proses pembangunan trem dipandang cukup lama, itu dikarenakan proses koordinasi yang intens. Koordinasi tersebut diperlukan untuk meminimalisasi segala potensi masalah saat pembangunan nanti.