REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fenomena tren batu mulia, khusus akik, di tengah masyarakat ditangkap Pemerintah Kota Surabaya sebagai salah satu cara memberdayakan perekonomian wargaKota Pahlawan. Upaya pemberdayaan ekonomi warga melalui batu mulia itu diwujudkan Pemkot Surabaya dengan menggelar jambore batu akik.
Acara berskala nasional yang merupakan hasil sinergi Pemkot Surabaya dengan komunitas pecinta batu mulia ini akan digelar di Sentra Ikan Bulak (SIB) mulai Kamis (11/6) hingga Senin (15/6) mendatang. Puluhan pecinta batu mulia dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, sudah menyatakan kesediaannya untuk ikut memeriahkan jambore batu akik tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, kegiatan jambore batu mulia ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk memberdayakan ekonomi warga, terutama warga yang ada di sekitar SIB. Termasuk juga untuk mengapresiasi para penghobi batu mulia.
“Kami bekerja sama dengan beberapa mitra. Harapannya dengan kegiatan ini, kita bisa berdayakan ekonomi masyarakat sehingga semua terlibat dalam kegiatan kewirausahaan,” ujar Sekda, Jumat (5/6).
Hendro menjelaskan, kegiatan tersebut juga merupakan awalan dari rencana Pemkot Surabaya menjadikan kawasan Dolly sebagai sentra batu mulia.
Pekan lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan akan menjadikan kawasan Dolly sebagai sentra batu mulia.
Pemkot Surabaya telah mengirimkan beberapa warga di sana untuk belajar batu mulia ke Pacitan dan Kalimantan.
“Tidak hanya memberikan tempat jualan, kita juga memberi apresiasi. Karena ini kan selain budaya seni juga hobi masyarakat yang ternyata bisa diberdayakan,” tutur Hendro