REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi terlihat kecewa. Dia ditolak mengunjungi rumah Angelina (8 tahun), bocah yang hilang sejak 16 Mei 2015 lalu.
"Iya itu memang hak mereka menolak kunjungan saya. Tapi saya kan hanya ingin berkunjung, karena merasa terpanggil," kata Yuddi di Denpasar, Jumat (5/6).
Angelina adalah bocah yang hilang dari rumahnya pada 16 Mei lalu. Namun hingga saat ini, belum ada titik terang peristiwa hilangnya bocah itu. Kasubbid Penmas Humas Polda Bali, AKBP Sri Harmiti mengatakan, polisi sedang berupaya untuk menemukan Angelina.
"Kita sedang mencari, namun belum ada perkembangan," kata Sri.
Menteri Yuddi bermaksud mengunjungi keluarga Angelina. Namun, kedatangan Yuddy tidak disambut baik oleh keluarga Angelina. Dia justru dilarang masuk oleh satpam sewaan yang bertugas menjaga rumah Angelina di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Lantaran tidak bisa bertemu keluarga Angelina, Yuddi kemudian mengunjungi Mapolda Bali, sekitar 13.45 Wita. Di Mapolda Bali, Yuddi diterima Direktur Reskrim Umum Kombes Bambang Yugismoro dan Kapolresta Denpasar, AA Sudana. Kapolda Bali, Ronny F Sompie yang baru pulang dari kunjungan ke Mapolres Bangli, bertemu Yuddi beberapa saat sebelum Menpan RB meninggalkan Mapolda Bali.
Menurut Yuddi, berita Angelina sudah sampai ke Jakarta dan banyak yang prihatin dengan peristiwa itu. Yuddi meminta polisi juga agar lebih giat dalam menemukan korban. "Saya prihatin dan saya berkenan menjadi orang tua asuh Angelina bila dia ditemukan," kata Yudi.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Yohana, berencana mengunjungi keluarga Angelina, Sabtu (6/6). Menurut sumber, keluarga Angelina telah menyatakan kesediaannya untuk menerima kunjungan Yohana.