Kamis 04 Jun 2015 18:01 WIB

Waspada, Depok Endemis DBD

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Seluruh kelurahan di Kota Depok dinyatakan sebagai daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD).

 

''Untuk itu kami meminta agar masyarakat waspada dan membersihkan lingkungannya, jangan sampai membiarkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak,'' ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Ani Rubiani di Balaikota Depok, Jawa Barat, Kamis (4/6).

Menurut Ani, nyamuk aedes aegypti berkembang biak pada genangan air yang bersih, seperti di bak mandi, di ban bekas, kaleng bekas atau penampungan air hujan, bukan pada air yang kotor seperti got atau gorong-gorong.

Sementara, fogging (pengasapan) yang selama ini banyak dilakukan masyarakat, sebetulnya bukan cara ampuh membunuh jentik-jentik nyamuk. ''Yang paling efektif, jangan membiarkan ada gengan air di wadah-wadah yang bersih, apalagi airnya tidak mengalir atau tidak pernah diganti,'' tegas Ani.

Ia pun meminta agar pihak Puskesmas di 63 kelurahan kembali menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah-wilayah bekerjasama dengan RT dan RW.

''Gerakan PSN ini dengan melakukan 3 M (menguras, menutup, mengubur) di tempat-tempat yang memungkinkan air tegenang, seperti bak mandi, tempayan, kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum binatang, dan lainnya,'' papar Ani.

Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Depok, pada tahun 2013 ada dua orang meninggal karena DBD dari 1.450 kasus, sedangkan tahun 2014 sebanyak empat orang meninggal dengan 980 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement