Kamis 04 Jun 2015 01:30 WIB
PHK massal

Angka PHK Sektor Tekstil Kota Bandung 'Rawan'

Rep: c01/ Red: Satya Festiani
phk (ilustrasi)
Foto: cbc.ca
phk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perlambatan ekonomi menyebabkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor meningkat. Dampak perlambatan ekonomi terhadap PHK ini juga terlihat di Kota Bandung.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung menyatakan angka PHK cukup tinggi terjadi di sektor industri tekstil di Bandung. Cukup tingginya angka PHK di sektor industri tekstil ini disebabkan oleh pemasaran produk yang mulai berkurang karena perlambatan ekonomi.

"Kalau ritel dan jasa masih tetap bisa bertahan," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Herry M Djauhari saat dihubungi, Rabu (3/6).

Herry menyatakan jika persentase PHK dalam suatu sektor sudah melebihi 15 persen, maka hal tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus. Angka PHK di sektor industri tekstil Kota Bandung, jelas Herry, saat ini sudah hampir mencapai 15 persen. Ia menyatakan persentase PHK di industri tekstil Kota Bandung saat ini ada di kisaran 12 hinggal 13 persen.

"Untuk sektor tekstil, sudah rawan," tambahnya.

Untuk mengendalikan agar angka PHK tidak melambung tinggi di sektor industri tekstil, Herry menyatakan ada beberapa hal yang sedang diupayakan Pemerintah Kota Bandung. Salah satunya, Herry menyatakan pihaknya sedang berupaya untuk membuka 'katup-katup' ekspor agar produk tekstil Kota Bandung dapat dipasarkan secara lebih luas dan kembali 'menghidupkan' sektor industri tekstil di Kota Bandung.

"Kita koordinasi dengan Perindustrian Perdagangan agar bisa membuat iklim ekonomi yang ada bisa lebih sehat," ungkap Herry.

Selain itu, Herry juga menyatakan pihaknya menjalin kerjasama dengan pemeritnah kabupaten dan kota lainnya dalam hal pemasaran produk. Hal ini, lanjut Herry, bertujuan agar perusahaan tekstil di Kota Bandung tetap dalam kondisi 'sehat'. Ia menyatakan, jika kondisi perusahaannya baik, maka PHK dapat dihindari.

Herry juga menyatakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus berupaya dalam meningkatkan perekonomian Kota Bandung. Ia menyatakan Ridwan saat ini masih terus berupaya menjalin kerjasama dengan negara-negara lain untuk membuka kesempatan mengekspir produk hasil Kota Bandung. Herry menargetkan upaya-upaya tersebut dapat membuahkan hasil dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan.

Secara umum, Herry menyatakan di Kota Bandung terdapat 351.525 pegawai. Angka PHK secara keseluruhan di Kota Bandung, lanjut Herry masih dalam batas tidak mengkhawatirkan. Herry juga menyatakan meski angka PHK dalam industri tekstil di Kota Bandung sudah 'rawan', pihaknya masih bisa mengandalkan sektor jasa. Pasalnya, sektor jasa di Kota Bandung merupakan sektor yang stabil dan dapat bertahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement