Rabu 03 Jun 2015 19:40 WIB

Fenomena Cacing dan Hubungan dengan Gempa

Rep: mj05/ Red: Agus Yulianto
Pembedahan virtual terhadap satu cacing laut spesies Polychaeta.
Foto: Screenshoot/Sarah Faulwetter, Hellenic Centre for Marine Researc
Pembedahan virtual terhadap satu cacing laut spesies Polychaeta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat baru-baru ini diresahkan dengan fenomena cacing keluar dari tanah dalam kondisi lemas. Sebagian masyarakat mengaitkan hal ini dengan peristiwa gempa 5,9 skala richter yang pernah mengguncang 27 Mei 2006.

 

Berita mengenai cacing yang keluar dalam keadaan lemas tersebut beredar lewat jejaring media sosial. Ada juga pesan singkat berantai yang menyebarkan pesan berantai berisi himbauan untuk waspada berkaitan dengan fenomena tersebut.  Pesan berantai tersebut diatasnamakan anggota Basarnas, namun tidak ada keterangan identitas lebih lanjut.

 

Hikmat Kasmara, dosen taksonomi invertebrata FMIPA Unpad,mengungkapkan bahwa cacing tanah pada dasarnya memang terkadang keluar dari tanah untuk mengambil oksigen, terutama setelah hujan.  Hal ini dikarenakan adanya air yang menutupi saluran oksigen ke dalam tanah.

 

“Mengenai cacing yang keluar dari tanah bersamaan, kalau fenomena itu yang saya tahu, dan dilihat dari artikel jurnal ilmiah, sebetulnya keluar bersamaan itu ada kaitannya dengan turun hujan, ada air. Misalnya malam ini hujan, pas besok pagi pasti banyak cacing keluar. Hal itu karena cacing itu kan hewan aerobik, jadi membutuhkan oksigen. Kalau pori-pori tanah dipenuhi air, cacing akan keluar karena tidak bisa bernapas,” kata Hikmat, Rabu (3/6).

 

Menurutnya, perilaku cacing yang keluar dari dalam tanah, bila sebelumnya hujan mengguyur tanah, adalah hal yang wajar. Pori-pori tanah yang tergenang air mendorong cacing untuk ke permukaan mencari pasokan oksigen.

 

Sementara, kaitannya dengan gempa, Hikmat Kasmara mengaku belum mengkaji lebih jauh. “Kalau hubungan cacing dengan ramalan bencana alam, apalagi gempa, mungkin saja ada, tapi belum ada kajian lebih lanjut mengenai hal tersebut,” ujarnya.

 

Namun, menurut Hikmat, keluarnya cacing dalam keadaan lemas bukanlah hal yang wajar.  Apalagi bila sebelumnya tidak ada hujan atau keadaan yang membuat cacing harus keluar.

 

“Hanya, yang harus diperhatikan, kalau cacing keluar dalam keadaan lemas, itu bukan hal yang wajar. Seharusnya cacing tidak keluar dalam keadaan lemas. Kalau cacing lemas seperti itu setelah hujan, itu wajar, karena cacing kekurangan oksigen. Kalau sebelumnya tidak hujan, atau tanah pun tidak tergenang air, baru itu tidak wajar,” tutur Hikmat Kasmara.

Hikmat juga menyarankan agar masyarakat tidak panik dan serta merta percaya begitu saja pada pesan yang sudah beredar. Menurutnya, ada baiknya masyarakat tetap berhati-hati, tapi jangan menjadi terlalu cemas atau panik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement