Rabu 03 Jun 2015 20:35 WIB

Air Irigasi di Indramayu Diduga Rawan Aksi Pencurian

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Irigasi pertanian, ilustrasi
Irigasi pertanian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penggelontoran air di saluran irigasi di Kabupaten Indramayu diduga rawan tindakan pencurian maupun premanisme air. Kondisi itupun mengancam pelaksanaan program gilir giring air yang digulirkan pemda setempat untuk mengantisipasi kekeringan.

Berdasarkan pantauan mulai dari Bendung Tanggul 21 di Kecamatan Kandanghaur hingga BT 16 di Kecamatan Terisi yang melalui dua kecamatan, yaitu Losarang dan Gabuswetan, Rabu (3/6), ditemukan banyak bobokan ilegal pada tanggul saluran irigasi. Sejumlah mesin pompa air pun terpasang sedang menyedot air dari saluran irigasi yang seharusnya diperuntukkan bagi daerah lain.

''Jadwal gilir girang air itu hanya di atas kertas. Di lapangan, siapa yang kuat dia yang menang,'' ujar Kuwu Desa Karangmulya, Kecamatan Kandanghaur, Nasuha.

Nasuha mengungkapkan, titik yang rawan terjadinya pencurian air mulai dari BT 17di Kecamatan Terisi hingga BT 21 di Kecamatan Kandanghaur, yang melewati Kecamatan Losarang dan Gabuswetan.

Nasuha menjelaskan, masalah penyaluran air irigasi di musim tanam gadu memang sangat sensitif. Bahkan, bisa menimbulkan konflik di antara sesama petani yang sangat membutuhkan air.

Hal senada diungkapkan Camat Kandanghaur, Dudung Indra Ariska. Dia mengungkapkan, saat dihadapkan pada kebutuhan air yang sangat mendesak, maka aksi bobok saluran irigasi dan premanisme air diibaratkan sebagai penyakit kronis akut.

''Semoga dengan adanya aparat keamanan yang turun untuk mengawal penyaluran air irigasi, masalah tersebut bisa diminimalisasi,'' tegas Dudung.

Danramil Kandanghaur, Andar Sutandar, mengakui adanya pencurian air di sepanjang aliran irigasi BT 17 hingga BT 21. Untuk meminimalisasi pencurian air di luar jadwal gilir, dia meminta agar jadwal gilir air untuk Kecamatan Losarang dan Kandanghaur tidak dilakukan dalam satu waktu secara bersamaan.

Terpisah, Dandim 0616 Indramayu, Letkol Arh Zaenudin menyatakan, akan menempatkan 294 personel di setiap pintu air. Dia pun berjanji akan menindak tegas setiap mafia air.

Hal senada diungkapkan Wakil Kapolda Jabar, Brigjen Mochamad Taufik, didampingi Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko. Dia pun berjanji akan menindak oknum yang melakukan tindakan penyimpangan air irigasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement