REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG, Harry Tirto Djatmiko menyatakan, saat ini beberapa wilayah yang ada di Indonesia tengah menghadapi musim kemarau. Meski begitu, dia menghimbau masyarakat tidak khawatir dengan kekeringan yang mungkin terjadi selama bulan Juni.
“Musim kemarau sendiri sebenarnya bukan tidak ada potensi hujan. Potensi hujan itu ada, sejauh parameter atau unsur cuacanya terpenuhi untuk pembentukan dan pertumbuhan awan-awan hujan. Hanya tidak seintens saat musim hujan saja,” kata dia kepada Republika, Rabu (3/6).
Harry menambahkan, kebanyakan masyarakat seringkali salah-kaprah mengartikan musim kemarau sudah pasti kering. Padahal, lanjut dia, belum tentu juga setiap kemarau itu pasti terjadi kekeringan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Tabing Padang Budi Samiaji mengatakan, sepanjang Juni, Sumatra Barat secara menyeluruh dilanda musim kekeringan. Suhu udara selama Juni bisa meningkat dari 30-32 derajat celscius menjadi 34 derajat Celcius. Ia menuturkan, kondisi tersebut terbilang normal, sebab hampir seluruh daerah di Indonesia memang mengalami musim kemarau.