Rabu 03 Jun 2015 11:05 WIB

Pemerintah Bidik Wisman Timur Tengah

Wisatawan asal Timur Tengah (2 kiri) mendapat penjelasan sebelum melakukan penerbangan tandem bersama atlit paralayang di Puncak, Bogor, Jabar, Sabtu (2/8).
Foto: Antara/Jafkhairi
Wisatawan asal Timur Tengah (2 kiri) mendapat penjelasan sebelum melakukan penerbangan tandem bersama atlit paralayang di Puncak, Bogor, Jabar, Sabtu (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membidik wisatawan mancanegara (wisman), terutama asal Timur Tengah yang dalam beberapa waktu terakhir pertumbuhannya menunjukkan tren meningkat signifikan.

"Pemerintah memberi perhatian serius terhadap pasar Timur Tengah (Timteng) yang tumbuh signifikan," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Rabu (3/6).

Tahun lalu, pertumbuhan wisman dari Timur Tengah (Timteng) sebesar 26 persen dengan total wisman sekitar 170.000 wisman.

Menteri Arief mengatakan wisman Timteng memiliki karekteristik yakni berkunjung dalam "group family" dengan lama tinggal (lenght of stay) yang panjang.

"Mereka juga memiliki pengeluaran lebih tinggi antara 1.400 hingga 1.700 dolar AS per orang per kunjungan (visit), sedangkan wisman dari kawasan lain sekitar 1.142 dolar AS per visit," katanya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan untuk meningkatkan kunjungan wisman Timteng, Indonesia aktif berpartisipasi dalam bursa pariwisata internasional.

Dalam bursa pariwisata yang mereka ikuti di antaranya Arabian Travel Market (ATM) Dubai yang berlangsung pada 4-7 Mei 2015.

Pada kesempatan itu Menpar juga melakukan pertemuan dengan sejumlah calon investor setempat, antara lain Tasweek, Emaar Properties, Trump Hotel Collection, Damac Properties, serta Paramount Hotel & Resor.

Menteri menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata di sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yakni; Tanjung Lesung Tourism Resort (Banten), Mandalika Tourism Resort (NTB), dan Bintan (Riau).

"Tingginya minat wisman Timteng berkunjung ke Indonesia antara lain terlihat dari meningkatnya penerbangan langsung dari kota-kota besar ke destinasi utama di Indonesia," katanya.

Ia mencontohkan usaha yang dilakukan maskapai penerbangan Emirates Airlines yang merencanakan menambah rute penerbangan langsung dari Dubai ke Bali (1x per hari) pada awal Juni 2015.

Pemerintah bertekad menggencarkan strategi marketing dan promosi ke Timteng guna meningkatkan "brand awareness" dan "advertising" melalui media yang tepat, yakni melalui majalah wanita mengingat posisi wanita di kalangan masyarakat setempat adalah pemegang keputusan destinasi wisata.

Selain itu, meningkatkan kerja sama dengan pedagang besar (wholesaler) setempat dengan mempertimbangkan referensi dari masyarakat Timteng yang masih menggunakan jasa travel agent dalam menentukan destinasi berlibur yang umumnya dilakukan dalam group family.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement