Selasa 02 Jun 2015 08:42 WIB

Umat Buddha Kota Padang, Galang Bantuan untuk Rohingya

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Perwakilan umat Budha melakukan aksi damai pengungsi Rohingya didepan kantor kedutaan Myanmar, Jakarta,Senin (25/5).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Perwakilan umat Budha melakukan aksi damai pengungsi Rohingya didepan kantor kedutaan Myanmar, Jakarta,Senin (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015, umat Buddha Kota Padang Sumatra Barat (Sumbar) akan menggalang bantuan dari majelisnya untuk diberikan kepada Muslim Rohingya.

"Rencananya pertengahan Juni kita mencoba menggalang dana semampu kita," kata Romo Pandita Sudarma dalam perayaan Waisak, Senin (1/6) malam.

Bantuan sosial tersebut, ujar Sudarma, diharapkan dapat meringankan penderitaan para pengungsi Muslim Rohingya yang berasal dari Myanmar.

Ia menyatakan tidak setuju dengan apa yang menimpa pengungsi Muslim Rohingya. Sebab, Sudarma menjelaskan, dalam agama Buddha, kekerasan tidak dibenarkan. Ajaan Buddha, kata dia, dasarnya adalah relaksasi dan cinta kasih.

"Jadi siapapun yang melakukan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan, itu tak setuju, siapapun yang melakukannya," tutur dia.

Menurutnya, apa yang terjadi terhadap pengungsi Muslim Rohingya, bukan konflik agama. Namun, lebih kepada konflik etnis. Yaitu, etnis lain di Myanmar yang tidak mengakui Muslim Rohingya sebagai warna negara dari wilayah yang mayoritasnya beragama Buddha.

"Kelihatannya konflik agama, tapi sebenarnya tidak, etnis mayoritas di Myanmar ini, menolak Rohingya karena menganggap ini bukan orang myanmar," jelas Sudarma.

Umat Buddha Kota Padang, ujarnya, sangat menyatakan keprihatinan terhadap pengungsi Muslim Rohingya. Selain itu, ia menghimbau kepada pemerintah Myanmar agar dapat segera menyelesaikan persoalan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement