Senin 01 Jun 2015 23:49 WIB

Kendaraan tak Layak Jalan Pemicu Utama Kecelakaan

Ilustrasi kecelakaan
Foto: IST
Ilustrasi kecelakaan

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI -- Kondisi kendaraan yang tidak layak operasional, dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Salah satu daerah yang tinggi angka kecelakaan lalu lintasnya berada di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Menurut Kasatlantas Polres Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, AKP Faisal Amri Nasution, faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, kebanyakan karena kelalaian pengemudi maupun pengendara sepeda motor. Namun kelayakan kendaraan juga turut menjadi penyebab utama kecelakaan.

Mengurangi kecelakaan tersebut, kata dia, jajaran Polres Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar operasi kepolisian terpusat patuh 2015 yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia. "Dengan digelar operasi untuk kelayakan kendaraan, setidaknya meminimalisir jatuhnya korban akibat kecelakaan lalu lintas, serta memberikan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas," katanya di Barabai, Senin (1/6).

Faisal mengatakan, operasi patuh ini digelar selama 14 hari, mulai 27 Mei hingga 9 Juni 2015, yang juga bertujuan untuk memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat pada saat bulan suci Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

"Sasarannya kelengkapan dan kelayakan kendaraan bermotor," kata Faisal.

Kepolisian kini sudah menyusun pola operasi yang disesuaikan dengan persentasenya yaitu 50 persen operasi patuh diarahkan untuk pembinaan, 30 persennya pencegahan, kemudian 20 persen penegakan hukum. Selain itu,juga untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, serta pencegahan terhadap pencurian sepeda motor.

"Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat demi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcaralantas)," katanya.

Di sisi lain, tambah dia, kepolisian sendiri harus berbenah karena Polri sebagai penggerak revolusi mental harus edukatif terkait pelayanan di jalan raya. "Satlantas harus berjiwa penolong, meminimalisir jatuhnya korban laka secara massal, dan tidak memicu konflik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement