REPUBLIKA.CO.ID, BELU -- Kini warga Desa Kewar yang berada di perbatasan RI-RDTL, sudah tidak terkendala lagi dengan air bersih serta komunikasi selulernya tidak lagi dijajah oleh sinyal Timor Leste. Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514/R dan Telkomsel bekerja sama membangun 3 buah tandon air dan 1 BTS (Base Transceiver Station) di Desa kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, NTT.
Hadir dalam acara peresmian tandon air dan BTS, Komandan Satgas Pamtas, Letkol Inf Muhammad Nas,S.I.P., Kapolres Belu AKBP Raja Sinambela. Turut hadir dari jajaran Telkomsel, di antaranya Komisaris Independen Pamiati Pamela Johanna Waluyo, Executive GM Divisi Wholesale Service Faisal Djoemadi dan Executive VP Telkomsel Area Jawa, Bali dan Nusra, Yetty Kusumawati.
Pembangunan tandon air merupakan salah satu keinginan Dansatgas Pamtas untuk bisa membantu masyarakat yang dilihat selama ini harus menuruni lembah sejauh ±900 meter untuk menjangkau sumber mata air. Beberapa bulan lalu di Pos Motaain PLB, secara tidak terencana Dansatgas Pamtas Letkol Inf Muhammad Nas bertemu dengan Ibu Yetti Kusumawati Executive VP Telkomsel Area Jawa, Bali dan Nusra. Beliau berbincang-bincang dan sempat membahas tentang dana CSR yang dimiliki oleh Telkomsel. Keinginan Dansatgas Pamtas untuk membangun tandon air di Desa Kewar, sangat diapresiasi oleh pihak Telkomsel. Pada saat itu juga, Dansatgas meminta agar pihak Telkomsel membangun BTS karena sinyal telepon seluler di wilayah sendiri kalah kuat dengan sinyal dari Timor Leste.