Senin 01 Jun 2015 17:01 WIB

Ini Syarat Demokrat Agar Kembali Berjaya

Rep: c93/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum Partai Demokrat SBY umumkan pengurus DPP periode 2015-2020.
Foto: @Edhie_Baskoro
Ketua Umum Partai Demokrat SBY umumkan pengurus DPP periode 2015-2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, kesempatan Partai Demokrat untuk kembali berjaya masih sangat terbuka. Syaratnya, orang-orang yang terpilih mengisi jabatan penting di Demokrat mau bekerja keras.

 

“Pertama adalah memperbaiki citra partai yang sudah rusak. Yang kedua, harus memikirkan apa lagi yang bisa ditawarkan partai, kan sekarang bukan SBY lagi yang bisa ditawarkan,” kata dia kepada Republika, Senin (1/6).

 

Firman mengatakan, di Partai Demokrat saat ini tidak ada lagi tokoh yang sekaliber SBY. Menurutnya ada suatu jarak yang cukup jauh antara sosok SBY dengan pengurus partai setelahnya.

 

“Dari sisi finansial juga saat ini Demokrat tidak sekuat dulu lagi. tetapi, itu faktor secondary, yang terpenting adalah mengembalikan citra partai sebagai partai yang berada di samping rakyat, untuk berjuang bersama rakyat,” tambah dia.

 

Selain itu, tambah dia, Demokrat jangan terus-terusan bergantung pada sosok SBY. Meski sebenarnya, kata dia, SBY pun tidak mampu menyelamatkan partainya saat Pemilu Kemarin.

 

Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan susunan beberapa kepungurusan yang akan menjalankan roda organisasi di tingkal pusat. Nama-nama tersebut akan menjabat pengurus hingga lima tahun ke depan.

 

Susunan kepengurusan Partai Demokrat itu antara lain, Ketua Umum diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Enam Wakil Ketua Umum diisi oleh Syarifuddin Hasan, Roy Suryo, Djoko Ujianto, Nurhayati Ali Assegaf, Cornel Simbolon, M. Jafar Hafsah. Sementara itu, Sekretaris Jenderal terpilih adalah Hinca Pandjaitan, untuk posisi Bendahara Umum ditempati oleh Indrawati Sukadis, Ketua Dewan Pembina oleh E.E. Mangindaan dan Ketua Dewan Kehormatan diisi Amir Syamsudin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement