Senin 01 Jun 2015 12:08 WIB

Muslim Australia Lawan Islamofobia Lewat Website

Rep: C38/ Red: Ilham
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua perempuan asal Victoria meluncurkan sebuah website untuk memberi dukungan bagi korban serangan anti-Muslim di negara itu. Inisiatif itu muncul untuk memerangi tumbuhnya Islamofobia di Australia.

“Saya tidak berpikir apakah masyarakat benar-benar menyadari dampaknya bagi seorang individu. Setidaknya, jika Anda tidak setuju dengan apa yang mereka katakan, ada tempat untuk bercerita,” ujar Susie Latham kepada Herald Sun, dilansir dari Onislam.net, Senin (1/6).

Terganggu oleh gelombang serangan Islamophobia di seluruh negeri, Latham bersama kawannya, Linda Briskman, meluncurkan website yang bertujuan untuk melawan kefanatikan. Website http://voicesagainstbigotry.org ini, mereka mengajak orang-orang untuk bergabung dan mengecam diskriminasi terhadap Muslim.

Diluncurkan bulan lalu, situs ini mampu menjaring lebih dari 400 nama dalam seminggu. Komunitas Muslim menyambut inisitaif ini sebagai langkah yang tepat.

“Kami menerima banyak email penghinaan, tapi Anda bisa menghitung dengan jari email yang menyatakan simpati pada kami,” ujar presiden Asosiasi Islam Australia, Muhammad Wahid.

Website ini menjadi tempat bagi Muslim yang menjadi korban diskriminasi untuk berbagi pengalaman mereka. Dalam satu kasus, seorang Muslim yang bekerja sebagai tukang daging ingat bagaimana ia merasa ngeri setelah seorang wanita meneriakkan kata-kata, “manusia perahu”, “pemerkosa” dan “pembunuh” kepada dia dan sepupunya.

“Seluruh pusat perbelanjaan melihat kami. Tapi tidak ada yang berkata sepatah katapun,” kisahnya.

Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk 1,7 persen dari total populasi 20 juta jiwa. Islam menjadi agama terbesar kedua di negara ini, setelah Kristen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement