REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah perokok di Indonesia terus menunjukkan grafik meningkat. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, RI menjadi negara ketiga jumlah perokok laki-laki terbanyak (56,860,457) setelah China (264 juta) dan India (106 juta).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama menuturkan, konsen kampanye antirokok nasional kini lebih diarahkan kepada kaum remaja.
Sehubungan dengan itu, ungkap Tjandra, pihaknya telah menyelesaikan analisis Global Youth Tobacco Survey (GYTS) untuk tahun lalu. GYTS merupakan data termutakhir mengenai kebiasaan merokok yang dilakukan oleh kaum remaja di tiap negara, dalam hal ini Indonesia.
"Ini bagian dari penelitian internasional yang juga dilakukan di 47 negara dengan metode yang sama," ujar Tjandra Yoga Aditama dalam pesan singkat yang diterima //Republika//, Ahad (31/5).
GYTS dilakukan terhadap pelajar tingkat SMP dengan rentang usia 13-15 tahun. Menurut Tjandra, survei ini mengungkapkan fakta, bahwa sebanyak 18,3 persen pelajar Indonesia sudah terbiasa merokok. Dari jumlah tersebut, remaja laki-laki mendominasi. Total anak-anak muda yang disurvei, yakni 5.981 orang yang mencakup 72 sekolah dengan sampel kelas 212 kelas. Tjandra lantas membandingkan temuan pada anak-anak SMP ini dengan data perokok usia 15 tahun ke atas."Artinya, dengan bertambahnya umur, maka persentase perokoknya terus meningkat," kata dia.