REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Anak buah kapal (ABK) korban perdagangan manusia di Taiwan sudah dipulangkan ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Plt Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Lalu Muhammad Iqbal.
"Yang masih hidup sudah kami pulangkan dulu ke daerahnya masing-masing. Sudah sampai di Indonesia. Lima orang yang meninggal sekarang masih dalam proses pemulangan," ujarnya usai konferensi pers Pelatihan Identifikasi Trafficking di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Ahad (31/5).
Lalu menyampaikan, Kemenlu sudah menghubungi pemerintah Taiwan untuk membahas masalah ini agar tidak terulang kembali. Sebab, sudah banyak korban perdagangan manusia berkedok ABK di Taiwan. Kemenlu juga memanggil perusahaan terkait untuk mempertanggungjawabkan hal ini.
Lalu membenarkan, banyak korban trafficking yang terjadi di kapal nelayan. Bahkan, 90 persen ABK kapal nelayan adalah korban perdagangan manusia. Semuanya laki-laki, ada pula yang masih berusia belia dan di bawah umur. "Berbeda dengan kapal barang atau kapal pariwisata. Mereka kan sudah punya kontrak yang jelas," kata Lalu.