Jumat 29 May 2015 21:20 WIB

Perwakilan 24 Negara Lihat Potensi Geothermal Sumbar

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Geothermal di Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Geothermal di Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 30 orang perwakilan dari 24 negara mengadakan diplomatic tour ke Sumatra Barat (Sumbar). Para duta besar dan perwakilannya datang ke Sumbar guna melihat potensi panas bumi (geothermal) dan lain-lain.

"Ini kesempatan baik bagi Pemprov (pemerintah provinsi) Sumbar untuk mempromosikan potensi daerah dalam rangka menyelenggarakan kerja sama," kata Direktur Diplomasi Publik dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Al Busyra Basnur saat berada di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Jumat (29/5).

Dikatakannya, program diplomatic tour merupakan rangkaian dari update  from the region. Ia melanjutkan, di antara 80 kantor perwakilan duta besar yang ada di Indonesia, sekitar 24 negara datang ke Sumbar, seperti Bulgaria, Irak, Papua Nugini, Maroko, Ukraina, Swiss, Venezuela, Yaman, Singapura, dan lain-lain.

Ia menjelaskan, para duta besar dan perwakilan negara sahabat lainnya akan mengunjungi Padang Panjang untuk mendengarkan potensi daerah tersebut. Kemudian langsung menuju Bukittinggi untuk mengekspos potensi daerah di Istana Bung Hatta.

Keesokan harinya, para rombongan akan ke Pasaman untuk melihat potensi geothermal, kemudian langsung menuju Batu Sangkar. Tidak ketinggalan, pada Ahad (31/5) para rombongan akan menuju ke kawasan wisata bahari Mandeh, Pesisir Selatan.

"Yang penting dari diplomatic tour yaitu, tindak lanjut dari program ini, agar bagaimana berguna bagi masyarakat kita di Sumbar," ujar Al Busyra.

Ia menuturkan, diplomatic tour telah mengunjungi beberapa daerah lainnya di Indonesia, seperti Bali, Papua, Kepulauan Riau.

"Kita lihat Sumbar salah satu provinsi yang punya potensi besar, hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi, budaya, pendidikan," tutur Al Busyra menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement