Jumat 29 May 2015 10:37 WIB

Pos TNI di Natuna Siaga Deteksi Manusia Perahu

Manusia perahu Rohingya
Manusia perahu Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Pos TNI di Pulau Sekatung, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri bersiaga penuh menghadapi kemungkinan munculnya manusia perahu atau pengungsi dari negara di Asia yag bergejolak.

"Memang sampai saat ini belum ada laporan ataupun temuan kami ada perahu pengungsi yang sandar di perairan Natuna khususnya di Pulau Sekatung dan Pulau Laut," ujar Komandan Pos Sekatung Serka Maritim Danang Setiawan, Kamis (28/5).

Pulau Sekatung di wilayah utara perairan Kabupaten Natuna merupakan pulau perbatasan NKRI yang berhadapan dengan Vietnam dan Malaysia. Pulau yag luasnya sekitar 4 hektare itu telah berdiri Pos Pengamanan Perbatasan sejak 2006.

Danang menjelaskan, dulu pada era tahun 70-80an banyak pengungsi dari Vietnam yang berdatangan ke Pulau Laut, saat itu Pos TNI berada di Pulau Laut, yakni pulau berhampiran yang hanya dipisahkan selat kecil dari Pulau Sekatung.

Menurut dia, pengungsi yang datang bergantian hanya sebentar di tampung di Pulau Laut kemudian dibawa ke penampungan Pulau Galang di perairan Batam.

"Kini saat dunia sedang disibukkan dengan kisah pengungsi Rohingya dari Myanmar, kami disini tidak pernah mendapatkan laporan adanya kapal pengungsi yang datang, padahal kalau dilihat peta kawasan yang berhampiran Laut Cina Selatan ini merupakan rute" ujar Danang.

Ia mengatakan, sudah menjadi tugasnya bersama puluhan rekannya yan berasal dari Yonif 8 Marinir Pangkalan Berandan, Medan dan Yonif 134 Tuah Sakti, Ranai, Natuna, untuk mengamankan kawasan perbatasan yang merupakan titik 0 kilometer utara NKRI.

Ia menjelaskan, sebelumnya Pulau Sekatung dihuni beberapa keluarga masyarakat lokal yang biaya hidupnya disubsidi pemerintah daerah Natuna, namun kemudian pulau tersebut ditinggalkan masyarakat karena tidak ada air bersih.

Bahkan, lanjut dia, beberapa nelayan asing asal Cina sempat singgah di pulau tersebut namun mereka dapat diusir agar tidak ada klaim bagian wilayah mereka.

"Sekarang kondisinya telah kondusif, nelayan asing pun tidak lagi lalu lalang menangkap ikan disini karena ada kebijakan tegas dari pemerintah," ungkap Danang.

Itu sebabnya, lanjut dia, Pulau Sekatung dijadikan Pos Pengamanan Perbatasan dengan memanfaatkan rumah warga dan pemerintah pusatpun membangun beberapa fasilitas baik jaringan internet, listrik maupun pemecah ombak agar pulau yang berkontur bukit itu tidak longsor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement