REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PAL Indonesia menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengembangkan industri kemaritiman dan mendukung program pemerintah pusat.
"Kerja sama ini kami lakukan dengan penandatangan MoU, sebagai komitmen bersama mewujudkan kemandirian bangsa di bidang teknokogi kemaritiman," ucap Direktur Utama PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin, usai penandatangan kerja sama di Surabaya, Kamis (28/5).
Ia berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi, agar memacu peningkatan daya saing usaha dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Firmansyah mengatakan, PT PAL Indonesia merupakan industri strategis di bidang kemaritiman, dan dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menyinergikan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki masing-masing lembaga.
"Saat ini, kami dari PT PAL Indonesia juga sedang dalam proses mengerjakan proyek dua kapal jenis PKR pesanan Kementerian Pertahanan Indonesia, ditambah dua kapal SSV pesanan Angkatan Laut Filipina," katanya.
Firmansyah mengaku, kerja sama tiga lembaga ini diharapkan pula mampu menyumbang pemikiran dalam pengembangan kemaritiman, sebab ke depan PT PAL Indonesia juga akan mengerjakan fasilitas produksi kapal selam.
"Selain melakukan kerja sama, kami juga terus melakukan perbaikan manajemen melalui berbagai inovasi, seperti melakukan revitalisasi peralatan produksi dan penataan sumber daya alam, sehingga diharapkan PT PAL Indonesia mampu diperhitungkan di kancah nasional dan internasional," katanya.