REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ancaman kekeringan membayangi pelaksanaan musim tanam 2015 di Kabupaten Indramayu. Hingga 28 Mei 2015, ancaman kekeringan melanda 4.786 hektare areal tanaman padi yang tersebar di delapan kecamatan.
''Debit air saat ini terus berkurang,'' kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako, saat ditemui di sela rapat koordinasi 'Upaya Khusus Percepatan Swadaya Pangan dan Antisipasi Kekeringan Musim Gadu 2015' di Makodim 0616 Indramayu, Kamis (28/5). Rapat itu dipimpin langsung Dandim 0616, Letkol Arh Zaenudin.
Firman menyebutkan, delapan kecamatan yang kini terancam kekeringan itu yakni Kecamatan Gantar seluas 350 hektare, Kecamatan Kroya 750 hektare, Kecamatan Gabuswetan 2100 hektare dan Kecamatan Cikedung 115 hektare. Selain itu, Kecamatan Terisi 254 hektare, Cantigi 285 hektare, Losarang 483 hektare dan Kandanghaur 449 hektare.
''Data itu diperoleh berdasarkan hasil rapat koordinasi ini,'' terang Firman.
Firman menyebutkan, target tanam pada musim tanam gadu 2015 seluas 110.270 hektare. Dari jumlah itu, realisasi tanam mulai April - 28 Mei mencapai 54.386 hektare.
Menurut Firman, areal luas tanaman padi yang kini terancam kekeringan tersebut masih relatif rendah. Yakni kurang dari sepuluh persen dari realisasi tanam saat ini.
Dengan kondisi itu, Firman optimistis ancaman kekeringan tak akan mengganggu produksi padi di Kabupaten Indramayu. Dia menyebutkan, target produksi padi pada musim tanam gadu 2015 sekitar 800 ribu ton gabah kering panen (GKP).