REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pindad (Persero) menjajaki pembuatan alat berat jenis eskavator guna memenuhi kebutuhan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Pindad mendapat tantangan dari Menteri Pekerjaan Umum untuk bisa memproduksi alat berat, kami siap dan akan ikut tendernya. Juni ini diharapkan prototypenya sudah rampung," kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim, Kamis (28/5).
Menurut dia secara teknologi, untuk pembuatan alat berat itu bisa dilakukan oleh tenaga-tenaga di Pindad. Upaya untuk memproduksi produk selain alat pertahanan sangat memungkinkan bagi Pindad yang saat ini lebih banyak bergelut di industri pertahanan.
Menurut Silmy Karim, pihaknya bisa memproduksi dari fungsi pertahanan ke komersial karena memang dibutuhkan oleh pasar.
"Ini sebagai bentuk manfaat pengembangan industri pertahanan dan teknologi militer untuk bisa digunakan ke produk non militer," katanya.
Langkah itu menurut dia bukan yang baru bagi PT Pindad karena selama ini industri strategis yang memiliki lokasi industri di Bandung dan Turen, Jawa Timur itu juga terjun di sektor lain seperti produksi air brake KA, generator rotor, spare part panser dan juga pernah menggarap proyek tabung gas 3Kg.
"Kami sedang menjajaki tender di Kementerian PU," katanya.
Untuk produk alat berat, selain berencana untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PU, juga telah melakukan penjajakan pasar dengan sejumlah perusahaan, termasuk bagi perusahaan pertambangan.
"Respon dari pasar cukup bagus," kata Silmy Karim menambahkan.