REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mantan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan bahwa kasus ijazah asli tapi palsu (aspal) bukan fenomena yang baru.
“Ini sudah lama terjadi,” ujar Satryo, Rabu (27/5).
Satryo mengungkapkan, masalah ini sudah sempat diurus di masa kepemimpinannya dengan mengirim daftar 20 perguruan tinggi abal-abal pada Wakil Presiden saat itu, Hamzah Haz.
Maka, saat ini sebagai Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), ia juga telah mengirim surat edaran terkait nama-nama perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah aspal ke seluruh kementerian dan pejabat negara. Bahkan, kata dia, asosiasi pengusaha swasta pun ia kirimi surat edaran olehnya agar bisa ditindaklanjuti.