Kamis 28 May 2015 01:18 WIB

Pasarkan Produk UMK, Pemkot Surabaya Gelar 'Surabaya Great Expo 2015'

Rep: Andi Nurroni/ Red: Hazliansyah
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menerima plakat dari Pemimpin PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Surabaya Puji Riyanto (kanan) saat pembukaan Surabaya Great Expo 2015 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/5).
Foto: Antara/Herman Dewantoro
Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) menerima plakat dari Pemimpin PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Surabaya Puji Riyanto (kanan) saat pembukaan Surabaya Great Expo 2015 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) Surabaya terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Dengan kualitas yang semakin baik, produk UKM Surabaya sudah merambah pasar luar negeri.

Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya berupaya menjembatani para pelaku UKM dengan para pembeli dan investor. Salah satunya melalui ajang Surabaya Great Expo 2015 (SGE 2015). Festival yang bertujuan memperlebar ruang gerak bagi pelaku UKM ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Grand City Mall, Rabu (27/5).

Acara yang juga dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya itu diramaikan ratusan gerai yang diisi pelaku usaha dari sektor swasta, instansi pemerintah, namun juga dari perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Risma mengatakan, SGE 2015 bisa menjadi sarana bagi para pelaku UKM. Bukan hanya melakukan transaksi, namun untuk memperluas jaringan, dengan tujuan utama adalah bertemu dengan pembeli. Terlebih yang mampu berikan pesanan secara rutin dan berskala besar.

“Saya tidak ingin mereka cepat puas, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semakin besar usaha yang mereka kembangkan, maka potensi bagi mereka untuk menampung saudara atau teman agar mampu bekerja di tempat mereka akan semakin besar,” ujar Risma.

Dalam kesempatan tersebut Risma mengajak seluruh Warga Kota Surabaya mampu kembali menghidupkan gotong royong dan kreativitas.

“Dengan adanya acara berskala besar dan didatangi pelaku usaha ataupun investor dari berbagai daerah seperti ini, daerah yang dulu tidak pernah mendapat perhatian, kini bisa dipandang dan lebih diperhatikan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah,” kata dia.

Katiyam (61), pelaku usaha batik tulis mengaku, selama ini pemerintah kota telah banyak membantu. "Kami diberikan bukan hanya pelatihan dan modal, tapi kami dibantu secara pemasaran hingga karya kami diakui di luar. Jika ada tamu dari pemerintahan datang, maka yang dicari untuk souvenir adalah produk kami, ” ujar Katiyam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement