Rabu 27 May 2015 16:34 WIB

BPLHD: Hutan di Bandung Banyak yang Berubah Jadi Industri'

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Angga Indrawan
Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)
Warga menaiki ojeg perahu saat melintasi banjir di Jalan Raya Banjaran, Kabupaten Bandung, Kamis(25/12). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat mengeluhkan inkonsistensi tata ruang di Kabupaten Bandung. Lahan yang seharusnya untuk kawasan hutan, malah marak dipakai untuk kawasan industri yang kemudian mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitarnya. 

Kepala BPLHD Jabar, Anang Sudarna mengatakan, limbah pabrik-pabrik membuat sungai Citarum menjadi sungai yang paling tercemar di dunia. Selain itu, pencemaran sungai terjadi akibat limbah pertanian, peternakan dan tak disiplinnya masyarakat. Terutama, yang tinggal didekat bantaran sungai.  Contohnya, di kawasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

"Ada pabrik, ada hunian padahal itu kawasan pertanian. Ini menunjukan inkonsistensi tata ruang," ujar Anang kepada wartawan, Rabu (27/5).

Anang mengatakan, kondisi tersebut tak benar. Sayangnya, kondisi tersebut masih terus berlanjut sampai hari ini. Hal ini terjadi, kata dia, karena pemerintah setempat mengeluarkan izin dengan mudahnya pabrik di kawasan tersebut. Padahal, kawasan tersebut adalah hutan yang tak boleh dipakai untuk mendirikan pabrik. 

"Ini akibat dikeluarkannya izin," katanya.

Anang menjelaskan, pabrik tersebut berjejer mulai dari kawasan Gedebage (Kota Bandung) sampai dengan ke Sapan (Kabupaten Bandung). Akibatnya, lingkungan di kawasan tersebut sudah parah. Namun, tidak ada tindakan sama sekali untuk setidaknya kembali menyehatkan lingkungan di kawasan tersebut. 

Kalau berjalan dari Gedebage menuju ke Sapan, kata dia, sekarang kanan kirinya itu semua pabrik. Anang menyayangkan, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung tak belajar dari kondisi yang sudah buruk sebelumnya.

"Lingkungan di Jawa Barat ini sudah semakin parah, saya enggak ngerti dengan teman-teman di Kabupaten Bandung," katanya.

Seharusnya, kata Anang, di kawasan tersebut tak boleh didirikan pabrik. Pabrik-pabrik yang sudah ada seharusnya dipindahkan ke lokasi yang sudah ditentukan. 

"Kenapa enggak ditentukan aja kawasan industri sekalian? Kita dorong (pabrik yang ada di sekitar sungai itu) ke kawasan industri khusus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement