Rabu 27 May 2015 14:28 WIB

Jelang Ramadhan Harga Barang Pokok Merangkak Naik

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Pasar Sembako
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pasar Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jelang bulan Ramadhan harga sembilan bahan kebutuhan pokok (Sembako) di wilayah Malang, merangkak naik. Salah satu yang mengalami kenaikan harga yang tajam adalah bawang merah.

Di Pasar Besar Kota Malang, harga bawang merah. Selain bawang merah harga cabai merah juga mulai merangkak naik.  Terjadi kenaikan harga sekitar Rp 6.000 per kilogram untuk cabai merah. Harga cabai merah sebelumnya, Rp 18.000 per kilogram. Sekarang harga cabai merah mencapai Rp 24.000 per kilogram.

"Terjadi kenaikan harga bawang merah Rp 12.000 per kilogram," kata Seorang pedagang di Pasar Besar, Agus Salam , Rabu (27/5).

Ia mengatakan, tiga hari lalu harga bawang merah masih Rp 25.000 per kilogram. Sekarang harga bawang merah sudah tembus Rp 37.000 per kilogram. Bawang merah yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram, kini naik mencapai Rp 37.000 per kilogram.

Agus mengatakan kenaikan harga bawang merah dan cabai merah ini dipicu menurunnya hasil panen petani. Akibatnya, pasokan bawang merah dan cabai merah di pasaran ikut berkurang.

"Bawang merah di Kota Malang dipasok dari Probolinggo. Hasil panen bawang merah di sana (Probolinggo) turun," ujarnya.

Kenaikan harga bawang merah juga terjadi di Pasar Induk Gadang (PIG). Harga bawang merah di pasar grosir itu naik dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram. Kenaikan harga bawang merah secara bertahap dalam dua pekan terakhir ini.

"Itu harga kulakan dari sini, kalau di pengecer atau pasar tradisional harganya bisa lebih dari Rp 30.000 per kilogram, bahkan bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram," kata pedagang bawang merah di Pasar Induk Gadang, Rafli.

Menurutnya, kenaikan harga bawang merah memang dipengaruhi hasil panen petani yang menurun. Bawang merah di kios milik Rafli dipasok dari Probolinggo. Menurutnya, karena pasokan berkurang, bawang merah yang belum siap panen, akhirnya tetap dipanen.

"Barangnya rebutan, hasil panennya memang berkurang. Pasokan bawang merah ini sudah dibantu dengan bawang impor. Kalau tidak ada bawang impor mungkin harganya terus naik bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram. Saya tiap hari mendatangkan 3 ton bawang merah," ujarnya.

Pedagang lain di Pasar Induk Gadang, Roni Setiawan mengatakan, selain hasil panen bawang merah turun, tingginya permintaan bawang merah dari luar pulau menjelang Ramadan juga memicu kenaikan harga bawang merah.

Menurutnya, banyak bawang merah dari Probolinggo yang dikirim ke Kalimantan dan Papua. Pembeli dari luar pulau berani membeli bawang merah dengan harga berapa pun.

"Akibatnya, harga bawang merah di sini ikut naik. Karena permintaan dari luar pulau banyak dan harganya tinggi, akhirnya petani juga menaikkan harga bagi pedagang lokal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement