Selasa 26 May 2015 22:23 WIB

Menhan: Jangan Sampai Pengungsi Rohingya tidak Diurus

Pengungsi etnis Rohingya di Aceh.
Foto: Reuters
Pengungsi etnis Rohingya di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan langkah yang diambil pemerintah dalam menangani kasus pengungsi Rohingya sudah tepat. Pemerintah mengedepankan aspek kemanusiaan dalam mencari solusi atas krisis kemanusiaan tersebut.

Ryamizard mengatakan, Indonesia harus lebih mengedepankan aspek kemanusiaan. Bahkan, segala urusan politik yang menyertai persoalan pengungsi tersebut harus dikesampingkan.

"Urusan politik dilihat nanti saja. Jangan sampai mereka itu tidak diurus. Apalagi kapalnya ditenggelamkan, itu tidak betul," kata Menhan, Selasa (26/5).

Menurut dia, dalam menangani pengungsi Rohingya dan Bangladesh tersebut, Indonesia tidak bisa bergerak sendiri. Pemerintah memerlukan kontribusi dari negara-negara di kawasan ASEAN. Terlebih dengan adanya pengakuan Hak Asasi Manusia (HAM) yang digembar-gemborkan oleh negara-negara tersebut.

"Negara-negara lain yang katanya memegang teguh HAM, harus bisa membuktikan. Jangan ngomong-ngomong HAM, tapi orang dibiarkan mati di depan mata. Itu kan pelanggaraan HAM juga," kata Menhan.

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada sekitar dua ribu pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh yang memasuki wilayah Indonesia, melalui jalur laut di wilayah Langsa, Nangroe Aceh Darussalam. Indonesia pun telah melakukan pertemuan khusus dengan Malaysia, Thailand, dan perwakilan PBB membahas penanganan pengungsi Rohingya dan Bangladesh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement