REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Djoni Nur Ashari memastikan bahwa stok beras untuk puasa dan lebaran aman.
Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,3 juta ton dan mencukupi kebutuhan selama 5,5 bulan ke depan.
"Stok beras untuk puasa dan lebaran, alhamdulillah aman dan kita akan terus menambah pengadaan beras dari dalam negeri," kata Djoni di Jakarta, Selasa (26/5).
Djoni mengatakan, pengadaan beras dalam negeri oleh Perum Bulog mencapai 25 ribu ton per hari. Pengadaan beras tersebut akan terus bertambah karena sejumlah wilayah masih memasuki musim panen. Bulog menargetkan pengadaan beras sampai akhir tahun sejumlah 2,75 juta ton.
Menurut Djoni, Bulog siap melakukan operasi pasar apabila diperlukan untuk mengamankan harga beras menjelang puasa dan lebaran. Akan tetapi, dia belum bisa memperkirakan jumlah beras yang digelontorkan untuk operasi pasar tahun ini.
"Saat puasa dan lebaran tahun lalu kita mengeluarkan sekitar 30 ribu ton beras untuk operasi pasar, dan untuk tahun ini kita lihat dulu tren harganya seperti apa," kata Djoni.
Menurut Djoni, sampai saat ini Bulog masih melakukan pengadaan beras langsung dari petani dan penggilingan. Bahkan, perusahaan pelat merah itu akan menambah volume pengadaan gabah yang semula hanya 9 persen menjadi 25 persen. Djoni mengatakan, adanya isu beras plastik tidak berpengaruh terhadap pengadaan beras yang dilakukan oleh Bulog.
"Tidak ada pengaruhnya, sampai saat ini tren pengadaan masih stabil di angka 25 sampai 30 ribu ton per hari, grafik pengadaannya juga masih landai," kata Djoni.
Menurut Djoni, pengadaan beras di petani akan terus bertambah karena adanya pergeseran tren panen. Pada tahun ini, tren musim panen tidak merata di setiap daerah tapi berlangsung terus menerus.
Djoni memastikan bahwa Bulog fokus untuk mengoptimalkan penyerapan beras dari dalam negeri, dan tidak akan impor. Sejumlah wilayah yang diperkirakan masih panen antara lain Jawa, Sulawesi Selatan, NTB, Lampung, dan Sumatera Selatan.