REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo belum ada yang terbukti. Namun, isu pergantian pembantu Jokowi tetap bergulir. Salah satu posisi yang akan diganti adalah Sekretaris Kabinet yang saat ini dijabat oleh Andi Wijayanto. Sosok yang diprediksi banyak pihak akan menggantikan posisi Andi Wijayanto adalah politikus senior PDIP, Pramono Anung.
Namun, saat dikonfirmasi tentang kabar akan digantinya posisi Andi Wijayanto oleh Pramono Anung ini, yang bersangkutan hanya tersenyum sambil mengelak. "Saya tidak tahu, kan saya masih anggota DPR," kata dia di kompleks parlemen, Selasa (26/5).
Menurutnya, sistem pemerintahan yang dianut Indonesia adalah sistem presidensial. Artinya, kewenangan untuk menyusun posisi pembantu presiden ada di tangan Presiden sendiri.
Jadi, kalau ada reshuffle atau tidak itu menjadi kewenangan Presiden secara langsung. Sebagai partai politik pengusung, imbuh Pramono, hanya dapat mengusulkan, bukan berarti harus diikuti oleh Presiden.
Pramono menambahkan, Presiden dan Wakil Presiden pasti sudah mengetahui siapa saja yang perlu dievaluasi selama kurang lebih 7 bulan pemerintahan Jokowi berjalan.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh kepala staf kepresidenan saat ini hampir sama fungsinya dengan era Presiden Susilo Bambang Yudoyono lalu. Namun, pelaporannya dilakukan secara internal ke Presiden. "Siapa yang perlu dievaluasi saya yakin Presiden dan Wakil Presiden sudah mengetahui," imbuh dia.