Selasa 26 May 2015 08:53 WIB
Jilbab TNI

Perempuan Lulusan Pesantren tak Perlu Ragu Masuk TNI

Rep: c26/ Red: Hazliansyah
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI Kodam Iskandar Muda mengenakan jilbab saat mengikuti gladi memperingati HUT ke 68 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Blangpadang, Banda Aceh.
Foto: Antara//Irwansyah Putra
Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) TNI Kodam Iskandar Muda mengenakan jilbab saat mengikuti gladi memperingati HUT ke 68 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Blangpadang, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana mengzinkan anggota TNI wanita mengenakan jilbab disambut baik banyak pihak. Salah satunya dari kalangan pesantren, yang dinilai akan memperoleh kesempatan menjasi personel kemiliteran Indonesia. 

Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaunan Daulay mengataka, selama ini perempuan lulusan pesantren yang ingin menjadi anggota TNI terhambat dengan aturan yang tidak mengizinkan penggunaan jilbab dalam seragam. Kini semua dinilai akan sangat terbuka dari berbagai kalangan yang ingin masuk.

"Tentu itu akan membuka peluang kepada lulusan pesantren juga yang ingin jadi TNI," kata Saleh kepada Republika, Senin (25/5).

Ia meyakini banyak dari lulusan pesantren yang berminat menjadi anggota militer. Sayangnya keterbatasan membuat mereka tidak dapat menyalurkan minat, karena pada dasarnya mereka tetap ingin menjalankan aturan agama Islam.

Peluang ini sangat baik juga bagi internal TNI. Lembaga ini juga bisa diisi mereka yang berasal dari pesantren. Tidak hanya diajarkan persoalan kemiliteran, namun TNI bisa diisi orang-orang yang mengerti agama sehingga akan tercirikan anggota yang profesional tapi juga berakhlak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement