REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 31 tim bergodo dari lima wilayah DIY unjuk diri di komplek Pemerintah Kabupaten Sleman, Ahad (24/5). Mereka mengikuti Festival Keprajuritan Rakyat yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY. Jalur arak-arakan dimulai dari Lapangan Pemda ke Lapangan Denggung, Sleman.
Ratusan prajurit dengan seragamnya masing-masing melintas diiringi musik khas jawa yang terus mengalun pelan. Musik ini mengiringi jalannya para bergodo atau prajurit keraton yang tampak kompak. Berbagai perlengkapan pun turut melengkapi penampilan para prajurit. Seperti tombak dan panah sebagai ciri bergodo.
Mereka juga menampilkan atraksi yang disebut langkah macak. Gerakan berjalan dengan pola yang khas, ditambah retorika tubuh yang seragam dari para prajurit. Warna-warni seragam yang tidak sama membuat festival ini menjadi semakin semarak.
Sekretaris Panitia, Widihasto mengatakan, event ini baru digelar untuk ke dua kalinya. Tahun lalu, agenda ini diselenggarakan di Kota Yogyakarta. "Tahun ini giliran Kabupaten Sleman dan tahun depan kegiatan serupa direncanakan akan berlangsung di Kabupaten Bantul," katanya.
Menurutnya, bergodo keprajuritan rakyat ini merupakan tiruan dari bergodo keraton. Mereka murni dari masyarakat di tingkat desa hingga kecamatan. Dibutuhkan kerjasama antar tim agar bisa kompak selama berjalan.
Widihasto menjelaskan, setiap tim bergodo terdiri dari 40 sampai 60 orang. Tujuan diselenggarakan festival ini, selain untuk melestarikan budaya, juga sebagai ajang perkenalan bergodo kepada generasi muda.
"Sebab, tidak dapat dipungkiri selama ini yang sering terlibat aktif dalam bergodo sudah berusia lanjut. Padahal bergodo di Yogyakarta ini sangat beda dengan daerah lain," jelasnya.
Adapun Bergodo yang turut tampil dalam ajang kebudayaan tersebut berasal dari, Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.