REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Atraksi rampag bedug, tarian tradisional dan parade 100 perahu menigisi rangkaian acara Festival Cisadane 2015 di Bantaran Sungai Cisadane. Pesonanya kembali menarik jutaan pasang mata pengunjung, tak hanya dalam kota namun luar kota.
Keramaian dan kegembiraan itu tersaji saat Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah membuka hajatan tahunan Kota Tangerang yang turut didampingi Ketua DPRD Kota Tangerang, unsur Muspida serta para pejabat di lingkup Pemkot Tangerang dan para tokoh budaya.
"Saya senang semuanya terlihat antusias dan penuh suka cita dalam menyambut festival ini," ujar Arief dalam keterangan persnya, Ahad (24/5) di Tangerang.
Arief menuturkan acara ini tentunya tidak hanya digelar untuk mempromosikan budaya daerah dan pariwisatanya, tapi juga untuk memaksimalkan potensi daerah dan memberikan semangat kepada masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Tangerang.
Potensi dan nilai eksotisme Sungai Cisadane maupun bangunan tua, yang berada di Kawasan Pasar Lama seperti Benteng Heritage, Rumah Burung, Boen Tek Bio, Mesjid Kali Pasir, dan sebagainya tentu menjadi pemandangan yang khas di Kota Tangerang yang harus terus dijaga karena selain mempunyai nilai historis juga sebagai aset kota yang dapat turut berdampak positif pada kemajuan masyarakat dan Kota Tangerang.
"Kota ini akan LIVE atau hidup karena kepedulian semua. Mari bersama kita jadikan kota ini semakin baik," ungkap Arief.
Melalui Festival Cisadane ini, kata Arief, selain untuk melestarikan budaya juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan, termasuk kualitas kebersihan sungai dan air.
Sehingga keberadaan Sungai Cisadane tak hanya sebagai ikon atau landmark kota akan tetapi juga sebagai sumber daya alam yang mampu menjadi potensi ekonomi bagi masyarakat dan Kota Tangerang. Layaknya kota-kota lain di Negara maju seperti Singapura dan Malaka yang memaksimalkan potensi keberadaan sungai-sungainya.