Ahad 24 May 2015 21:43 WIB

Pedagang Siapkan Stok Bahan Pokok Jelang Ramadhan

Rep: C12/ Red: Djibril Muhammad
ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Para pedagang di Pasar Cimindi sudah mempersiapkan stok bahan pokok untuk menghadapi bulan Ramadhan yang tinggal beberapa pekan lagi. Pasokan yang masuk ke pasar tersebut, pun masih terbilang lancar.

Pengelola Pasar Tradisional Cimindi, Agus Pendi, menuturkan, stok bahan pokok memang sudah dipersiapkan dari bulan lalu. Penyetokan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjaka harga, mengingat, harga kebutuhan pokok memang selalu naik menjelang bulan Ramadhan. "Kita masih punya stok untuk bahan pokok," tutur Agus, Ahad (24/5).

Stok beras, lanjut dia, pun masih ada sehingga ia yakin itu bakal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat jelang bulan puasa. Selain stok, penyediaan pasokan beras dari luar pasar hingga saat ini masih lancar tanpa kendala. "Tidak ada kendala untuk saat ini," ujar dia.

Agus menambahkan, harga beras dan bahan pokok lainnya masih fluktuatif. Meski harga beras di Pasar Cimindi naik, tapi kenaikannya tidak terlalu signifikan.

Beberapa komoditas lain di Pasar Cimindi mengalami fluktuasi harga dalam sepekan ini. Di antaranya, cabai tanjung, ayam potong, dan bawang merah. Cabai Tanjung yang awalnya Rp 30 ribu per kilo, kini menjadi RP 40 ribu per kilonya.

Sementara, ayam potong, turun dari yang biasanya Rp 32 ribu menjadi Rp 30 ribu. Bawang merah naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 32 ribu. Perubahan harga ayam dan ikan di pasar tersebut, memang selalu terjadi dalam waktu yang singkat karena mengikuti harga pakannya.

Pedagang beras di Pasar Cimindi, Gopur, pun mengakui, harga beras saat ini naik-turun. Kendati begitu, kenaikannya tidak terlalu merangkak. "Paling naik Rp 500 per kilo," tutur dia.

Namun, ia khawatir kenaikan yang signifikan bakal terjadi ketiak dua hari menjelang bulan puasa. Sebab, menurut dia, biasanya semua jenis beras bakal naik antara Rp 1000 sampai Rp 1.500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement