Ahad 24 May 2015 21:05 WIB

Pipa Induk PDAM Rusak, Ribuan Warga Krisis Air Bersih

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Pipa PDAM (ilustrasi)
Foto: Wordpress
Pipa PDAM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pipa induk milik PDAM Kabupaten Purwakarta, Jabar, yang ada di Kampung Sampih, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, rusak sejak Jumat (22/5) malam. Akibatnya, ribuan pelanggan yang ada di delapan kecamatan meradang. Sebab, lebih dari 24 jam air tak mengalir ke rumah mereka.

M Sarif Hidayat (44 tahun), warga Perumnas Panorama Purwakarta, mengatakan, sejak Sabtu pagi sampai Ahad (24/5) saat ini, air PAM tidak mengalir. Karena kondisi itu, aktivitas warga terganggu. "Kami tak bisa mandi, masak, mencuci. Tidak ada air, sangat repot," ujar Sarif, kepada Republika.

Kerusakan ini, harus segera diatasi. Sebab, yang dirugikan adalah pelanggan. Kondisi ini, telah dilaporkan ke pelayanan PDAM. Diharapkan, perusahaan milik pemerintah daerah itu segera memberikan solusi pada pelanggan.

Sebab, air itu kebutuhan utama bagi warga. Bila tak ada air, maka akan repot semua. Aktivitas rumah tangga jadi terganggu. Apalagi, masyarakat perkotaan susah mencari air ke tetangga. Sebab, mayoritas warganya juga merupakan pelanggan PDAM.

Humas PDAM Purwakarta Hermawan, mengakui jika sejak Jumat sore, air yang mengalir ke delapan kecamatan terganggu. Hal itu, karena terjadi kerusakan pipa induk. Air PDAM ini, diambil dari Waduk Jatiluhur kemudian dialirkan ke bak penampungan yang ada di Kampung Sampih tersebut.

"Kerusakan jaringan air itu, akibat longsoran tanah efek dari proyek PT Indorama," ujarnya.

Akibat adanya kerusakan jaringan pipa air ini, sebut dia, perusahaannya banyak mendapat komplain dari masyarakat. Sebab, sudah lebih dari 24 jam air yang mengalir ke konsumen tersendat.

Saat ini, jajarannya sedang mengebut perbaikan saluran air yang rusak tergerus longsoran tanah itu. Adapun solusi buat pelanggan yakni mengirimkan air dengan tanki ke seluruh konsumen yang merasa dirugikan.

Terkait dengan kerugian, Hermawan mengaku, PDAM belum menghitungnya. Akan tetapi, pihaknya meminta supaya PT Indorama segera bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Karena kerusakan ini, akibat proyek pelebaran pabrik yang memroduksi kain sintetis itu.

Ketua Badan Pengawas PDAM Purwakarta, Lalam Martakusuma mengatakan, terganggunya pelayanan air PDAM bagi masyarakat, akibat kelalaian PT Indorama. Karena itu, PDAM akan menuntut perusahaan asing tersebut.

Dia menduga, alat berat yang digunakan dalam aktifitas pembangunan itu menjadi penyebab longsor. Kemudian, longsorannya itu menimpa saluran pipa PDAM hingga aliran air terputus. "PT Indorama harus bertanggungjawab," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Humas PT Indorama Dwi Susanto membantah jika kejadian tersebut akibat kelalaian dalam proyek perluasan

areal perusahaannya. Bahkan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui kronologis pasti kejadian tersebut.

"Saya belum bisa menyimpulkan, apakah kejadian ini akibat kelalaian kami. Karena, kami belum tahu jelas penyebabnya bagaimana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement