Ahad 24 May 2015 16:36 WIB

5.800 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Angga Indrawan
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.
Foto: Republika/Rakhmawati La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sedikitnya 5.800 hektare sawah yang tersebar di 12 desa di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terancam kekeringan. Jika tak segera diatasi, maka potensi kerugian yang dialami para petani bisa mencapai miliaran rupiah. 

"Dari 13 desa di Kecamatan Kandanghaur, hanya satu desa (yang sawahnya) yang tak terancam kekeringan, yaitu Desa Kertawinangun" ujar Camat Kandanghaur, Dudung Indra Ariska, kepada Republika Online, Ahad (24/5).

Dudung menjelaskan, ancaman kekeringan tersebut menyusul minimnya pasokan air dari bendung Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta. Sedangkan tanaman padi yang terancam kekeringan itu berumur sekitar 10 - 15 hari.

"Kalau pasokan air tak datang dalam seminggu kedepan, maka ancaman kekeringan akan menjadi nyata," kata Dudung.

Dudung menjelaskan, jika kekeringan benar-benar terjadi, maka potensi kerugian yang dialami para petani di wilayahnya bisa mencapai lebih dari Rp 3 miliar. Hal itu menyusul tingginya modal tanam yang dikeluarkan petani.

Untuk menyelamatkan tanaman padi di wilayahnya, Dudung berharap bisa mendapatkan pasokan air dari bendung Rentang yang terletak di Kabupaten Majalengka. Sebab itu, pihaknya akan membahas masalah tersebut bersama wakil bupati Indramayu dan sejumlah instansi terkait lainnya.

"Kalau mengharapkan air dari bendung Jatiluhur susah," tutur Dudung.

Kuwu Desa Curug Kecamatan Kandanghaur, Carlim, menambahkan, para petani di desanya saat ini sangat resah karena sulit memperoleh pasokan air. Apalagi, saat ini hujan sudah sangat jarang.

"Padahal, saat ini tanaman padi sedang membutuhkan air dalam jumlah yang cukup," terang Carlim.

Terpisah, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Takmid mengakui adanya keterlambatan musim tanam rendeng yang berdampak pada musim tanam gadu. Namun, saat ditanyakan mengenai luas areal sawah yang terancam kekeringan, Takmid enggan menyebutkannya. 

"Doakan saja semoga kekeringan tak terjadi," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement