Sabtu 23 May 2015 22:14 WIB

Kecelakaan Bangunkarta di Cirebon, Perjalanan KA Alami Keterlambatan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Angga Indrawan
Rel kereta api, ilustrasi
Foto: Blogspot
Rel kereta api, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kecelakaan kereta api antara KA Bangunkarta yang menabrak KA barang di Waruduwur, Cirebon, menyebabkan perjalanan KA dialihkan. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, menyebutkan sejumlah KA yang terpaksa harus dialihkan adalah KA yang melalui lintas utara Jawa Tengah. 

"Sejak kecelakaan terjadi Sabtu (23/5) puku 18.45, semua KA yang lintas utara Jawa Tengah baik dari arah Semarang-Jakarta maupun sebaliknya, dialihkan melalui Tegal-Prupuk-Cirebon. Dalam kondisi normal, KA lintas utara tersebut melalui jalur Tegal-Brebes-Cirebon," jelasnya.

Sedangkan untuk KA lintas selatan yang memang memiliki rute Cirebon menuju kota-kota di wilayah selatan Jawa Tengah atau sebaliknya, menurut Surono, tidak terpengaruh. "Semua KA lintas selatan tetap melalui jalur yang biasa digunakan, karena kecelakaan memang terjadi di jalur lintas utara," katanya. 

Meski demikian dia mengakui, adanya pengalihan jalur tersebut menyebabkan terjadinya kepadatan perjalanan KA di jalur antara Cirebon-Prupuk. Apalagi jalur antara Prupuk-Cirebon, masih berupa satu jalur (single track), sehingga KA yang hendak melintas di jalur tersebut harus bergantian. 

Surono mengaku, hingga saat ini masih menunggu laporan soal keterlambatan perjalanan seluruh rangkaian KA tersebut. Namu dia memperkirakan, untuk KA yang melayani rute lintas selatan, keterlambatannya kemungkinan tidak terlalu parah. 

"Namun untuk KA yang melayani rute lintas utara, mungkin keterlambatannya akan cukup lama," jelasnya.

Hal ini bukan hanya disebabkan kondisi jalur antara Prupuk-Cirebon yang masing single track saja. Tapi karena pengalihan KA lintas utara menyebabkan perjalanan KA harus memutar sepanjang lebih dari 100 km. 

Selain itu, jalur antara Prupuk-Tegal juga masih berupa jalur KA dengan lebar rel yang masih berukuran kecil. "Dengan kondisi rel kecil ini, KA yang melintas di jalur antara Prupuk-Tegal, tidak bisa melaju cepat," jelasnya. 

Menurutnya, di jalur antara Prupuk-Tegal sepanjang 40 kilometer tersebut, saat ini masih menggunakan rel jenis P 38. Jenis rel ini relatif masih kecil dibandingkan mayoritas rel yang digunakan PT KAI saat ini yakni jenis R 54. Disamping rel P 38, lintas ini juga masih menggunakan bantalan besi,  sehingga kecepatan KA di lintas ini maksimal hanya 50 km/jam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement