Jumat 22 May 2015 20:20 WIB

Isu Kandungan Plastik tak Jatuhkan Harga Beras

Rep: eko Widiyatno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO –- Meski isu mengenai beras plastik banyak membuat resah masyarakat, namun harga beras di pasaran wilayah Kabupaten Banyumas masih tetap stabil. Di pasar Wage Kota Purwokerto yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Banyumas, beras kualitas medium jenis IR 64 masih dijual seharga Rp 7.400 per kg.

Sedangkan kualitas premium, dijual pada kisaran harga Rp 8.400 hingga Rp 9.300 per kg.''Konsumen yang membeli beras disini memang banyak bertanya soal beras plastik seperti yang ditayangkan di TV. Tapi harga beras disini masih stabil,'' kata Novi (34), seorang pedagang beras di pasar tersebut.

Dia mengakui, setelah ada isu mengenai beras plastik sejak sepekan lalu, omset penjualan beras di tokonya memang mengalami penurunan sekitar 5 persen. Hal ini juga dialami pedagang-pedagang beras lain di pasar tersebut. Namun dia memperkirakan hal ini hanya akan berlangsung tidak lama.

''Makanan pokok masyarakat kan beras. Jadi tidak mungkin mereka mengurangi konsumsi beras. Mungkin setelah ada isu beras, banyak masyarakat menghabiskan dulu stok beras yang sudah dibelinya. Nanti kalau isu soal beras plastik sudah hilang, saya kira akan normal lagi,'' jelasnya.

Dia sendiri sebenarnya mengaku heran dengan beredarnya isu beras plastik. Apalagi dengan adanya kabar yang menyebutkan beras plastik bisa dimasak menjadi nasi atau bubur. ''Masa beras dari plastik bisa dimasak menjadi nasi atau bubur. Kalau beras tersebut memang terbuat dari bahan plastik, dimasak atau ditanak seperti apa pun tidak akan bisa menyerupai nasi atau bubur. Wong bahannya dari plastik,'' katanya.

Terkait dengan maraknya isu beras ini, Pemkab dan Polres Banyumas juga mengintensifkan pemeriksaan dengan mendatangi toko-toko beras di wilayahnya, Jumat (22/5). Puluhan personil kepolisian dari Polres, melakukan pemeriksaan keaslian beras dengan mendatangi toko-toko penjual beras yang ada di Pasar Wage. Di masing-masing toko tersebut, petugas mengambil sejumput beras yang dijual kemudian dibakar dengan korek gas.

Namun dari hasil pengujian tersebut, tidak ditemukan adanya beras yang diperkirakan berasal dari beras plastik. Ketika uji bakar itu dilakukan, tidak ada butiran beras yang meleleh. Semuanya masih tetap seperti butiran beras, hanya ada yang kemudian berubah warna karena gosong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement