Kamis 21 May 2015 19:42 WIB

Dua Saran untuk Masalah pengungsi Rohingya

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Tiga anak imigran suku Rohingya berada di atas kapal mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa
Tiga anak imigran suku Rohingya berada di atas kapal mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Sejumlah tokoh menekankan perlunya pernyataan tegas dari pemerintah Indonesia terkait masalah pengungsi Rohingya. Selain penanganan pengungsi di kamp-kamp terpadu, Indonesia perlu menginisiasi adanya KTT ASEAN khusus untuk membahas masalah Rohingya.

“Kita mendukung pemerintah bersikap tegas dalam masalah ini. Pemerintah Indonesia harus selangkah lebih maju, mendorong adanya KT T ASEAN dengan agenda tunggal penyelesaian masalah Rohingya,” ujar KH. Slamet Effendy Yusuf dalam diskusi publik di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Kamis (21/5).

Dalam diskusi tersebut, para pembicara sepakat Indonesia mempunyai dua pendekatan untuk menangani masalah pengungsi Rohingya. Pertama, kita harus sungguh-sungguh dalam menerima pengungsi Rohingya dan mengerahkan segenap potensi yang ada.

Kedua, Indonesia, negara-negara ASEAN, dan lembaga-lembaga internasional terkait harus mengupayakan penyelesaian masalah melalui jalur politik. Penting bagi Indonesia untuk menginisiasi diadakannya KTT ASEAN dengan agenda tunggal penyelesaian masalah Rohingya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement