REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuaan mahasiswa yang merupakan bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersiap melakukan aksi ke Istana Negara.
"Setelah melakukan orasi kami akan bergeser ke depan Istana Negara," kata koordinator lapangan dari BEM Universitas Negeri Jakarta Adrian di kawasan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (21/5).
Berdasarkan pantauan sampai pukul 14.24 WIB, BEM SI masih berkumpul di depan gerbang Monas, sekitar 500 meter dari depan Istana Negara. Selain BEM SI yang merupakan gabungan dari BEM universitas, institut dan sekolah tinggi di Tanah Air, aksi satu hari setelah Hari Kebangkitan Nasional juga diikuti oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang membawa ratusan anggota.
Selain berorasi, dalam aksinya baik BEM SI maupun KAMMI meneriakkan yel-yel dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Adapun beberapa tuntutan para mahasiswa adalah menuntut lepasnya campur tangan asing dalam kepentingan-kepentingan nasional, seperti terkait sumber daya mineral.
Menurut mahasiswa, Presiden Joko Widodo belum membuat kebijakan-kebijakan yang memihak rakyat. Mahasiswa juga mendesak pemerintah mengembalikan subsidi BBM, mengembalikan tanah-tanah petani yang diambil pengusaha dan menolak segala bentuk penindasan terhadap rakyat.
Akibat aksi ini, lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Utara terganggu, meski tidak melumpuhkan lalu lintas.