Kamis 21 May 2015 11:22 WIB
Kisruh Golkar

Golkar Kubu Ical Minta Bantuan JK

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham. (Antara/Reno Esnir)
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham. (Antara/Reno Esnir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie meminta bantuan Wakil Presiden Jusuf Kalla memediasi pertemuan dengan Partai Golkar Agung Laksono untuk melakukan upaya islah.

"Sejak PTUN Jakarta membuat putusan pada Senin lalu, saya sudah dua kali bertemu dengan Pak JK (Jusuf Kalla)," kata Idrus Marham di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (21/5).

Menurut Idrus, setelah PTUN membuat putusan membatalkan SK Menhumkam yang mengesahkan DPP Golkar hasil Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono, ia bersama Aburizal Bakrie menemui Jusuf Kalla, pada malam harinya, untuk meminta bantuan.

Pada pertemuan tersebut, menurut Idrus, JK menyambut positif, keinginan islah yang disampaikannya dan Aburizal. Apalagi, kata dia, PTUN Jakarta, juga memutuskan mengembalikan kepengurusan Partai Golkar pada Partai Golkar hasil Munas Riau.

Idrus menjelaskan, kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau, ketua umum Aburizal Bakrie, wakil ketua umum Agung Laksono, dan sekjen Idrus Marham.

"Kami meminta bantuan Pak JK untuk memediasi," katanya.

Idrus menegaskan, DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, sesuai putusan PTUN Jakarta, ingin agar Partai Golkar bersatu, sehingga menawarkan islah kepada Partai Golkar hasil Munas Jakarta.

Upaya islah tersebut, menurut dia, dapat dilakukan dalam beberapa opsi baik islah keseluruhan maupun islah terbatas.

"Jika islah keseluruhan pendekatan dan kesepakatannya seperti apa, serta jika islah sebagian kesepakatannya seperti apa," katanya.

Ia mengaku sudah menindaklanjuti dengan menemui Jusuf Kalla di kantornya, pada Rabu (20/5). Idrus juga akan menemui Jusuf Kalla lagi pada Sabtu (23/5), untuk mengetahui perkembangannya.

Dia berharap Partai Golkar kubu Agung Laksono dapat menyambut baik tawaran islah dari Partai Golkar kubu Aburizal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement