Kamis 21 May 2015 08:37 WIB
Beras plastik

Ini Ciri Beras Plastik

Beras Plastik
Foto: Antara/Risky Andrianto
Beras Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat mulai resah menyusul penemuan beras plastik di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5). Masyarakat khawatir apakah beras yang mereka beli itu merupakan beras murni ataukah beras plastik.

Seperti dirangkum dari sejumlah berita Antara, berikut ciri-ciri dari beras plastik atau beras sintetis.

Ukuran lebih panjang. Beras plastik memiliki ukuran lebih panjang dari beras murni. ‘’Beras sintetis yang berbahaya, memiliki ciri-ciri beras agak panjang seperti jenis sentra Ramos,’’ ujar Kabid Perdagangan Disperindag Cianjur, Judi Adi Nugroho.

‘’Namun, pada bagian ujungnya tumpul tidak seperti beras asli yang berujung dan agak tajam," katanya. (Baca: Cara Membuat Beras Plastik)

Lebih bening. Ciri lainnya diutarakan oleh R Iwan Wirawan. Menurut Penyidik PNS (PPNS) Diskoperindagsar Kabupaten Sukabumi ini,  butiran beras plastik lebih bening. Ini beda dengan beras murni dimana ada putih di tengahnya.

‘’Informasinya beras asal Cina itu butirannya lebih bening dan tidak berserat,’’ kata Iwan. (Baca: Efek Makan Beras Plastik, Bisa Sebabkan Kematian)

Mengapung di air. Sementara PPNS Diskoperindag Provinsi Jawa Timur, Endang Wahyuningsih, memiliki cara sederhana dalam menguji apakah beras plastik atau bukan. (Baca: Tips 'Tidak Salah' Memilih Beras Murni)

Petugas membawa alat tester sederhana berupa gelas berisi air untuk memastikan apakah beras yang diinspeksi mengandung unsur plastik atau tidak. ‘’Jika berasnya mengapung, kemungkinan besar mengandung bahan plastik. Jika tenggelam dipastikan tidak mengandung plastik," kata Endang.

Aromanya hambar. Baliarni (28), warga Bekasi Timur, memiliki pengalaman beda lagi terkait beras plastik. Menurut dia, beras tersebut nampak kurang layak karena basah dan menggumpal layaknya nasi belum matang meski telah melalui proses pemasakan yang benar. (Baca: Ini Lokasi Tempat Pembuatan Beras Plastik)

"Beras ini berbentuk utuh dan bening. Aromanya hambar,’’ kata Baliarni. ‘’Jika dimasukkan ke dalam air, berasnya mengambang.’’

Baliarni mengaku membeli beras tersebut sebulan lalu dari pedagang beras keliling. Namun pada saat itu dia mengira bentuk beras itu merupakan oplosan dengan kualitas rendah.

"Saya baru sadar saat membaca berita di online dan nonton di tv ada beras sintesis yang cirinya mirip seperti beras yang pernah saya masak beberapa bulan lalu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement