REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Kawah baru Gunung Lokon di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara yang terbentuk pascaletusan September 2014 lalu ikut bererupsi bersamaan dengan kawah utama, Rabu (20/5) pukul 15.20 WITA.
"Debu vulkanik yang warnanya agak berbeda dengan material letusan kawah utama, itu berasal dari kawah baru," kata pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Ferry, usai menjelaskan foto yang diambil beberapa saat ketika terjadi letusan.
Ferry menambahkan, beberapa kawah baru Gunung Lokon dengan diameter bervariasi muncul di rekahan yang memanjang ke arah barat dari kawah utama Tompaluan.
"Bisa saja pascaletusan diameter kawah baru semakin membesar," katanya.
Kawah baru ini, kata dia, yang menjadi daya tarik pendaki, walaupun untuk menjangkaunya harus memutar arah barat kawah utama Tompaluan.
"Ini bahayanya kalau terjadi letusan tiba-tiba dan ada pendaki yang naik. Bisa-bisa mereka terperangkap atau masuk ke kawah utama. Tapi beruntung saat letusan tadi sore tidak ada pendaki yang naik ke kawah," katanya.
Hingga pukul 22.15 WITA personel badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Tomohon, jajaran TNI-AD serta pengamat gunung api masih menongkrongi pos pengamatan yang terletak lima kilometer dari kawah Gunung Lokon.