Rabu 20 May 2015 17:31 WIB
Beras Plastik

IDI: Jangan Sampai Ada Korban Berjatuhan Akibat Beras Plastik

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Logo Ikatan Dokter Indonesia (ilustrasi)
Logo Ikatan Dokter Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) belum mengetahui secara pasti efek buruk saat beras plastik dimakan. Namun, plastik bukanlah makanan yang bisa dikonsumsi. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zaenal Abidin mengatakan, pihaknya belum tahu persis kandungan beras plastik.

“Saya belum tahu campurannya dan kami masih mencari informasi mengenai itu. Tetapi, plastik kan bukan untuk dimakan,” katanya kepada Republika, Rabu (20/5).

Menurutnya, pemerintah seharusnya mewaspadai makanan yang beredar. Terutama makanan yang diimpor. Sebab, kata dia, beras yang dioplos dengan beras plastik ini masuk ke Tanah Air secara ilegal.

Untuk itu ia meminta pemerintah seyogyanya mampu membebaskan makanan dari dampak buruk. Ia khawatir kejadian serupa bisa terulang di kemudian hari. “Jangan biarkan barang busuk masuk kesini. Nanti kalau ada korban baru teriak-teriak,” ujarnya.

Sebelumnya, beras plastik beredar di pasar tradisional. Seorang warga mendapatkan beras plastik itu setelah membelinya dari pedagang beras di sebuah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement