Rabu 20 May 2015 15:30 WIB

Harga Daging Ayam di Cirebon Tembus Rp 33 Ribu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Cirebon sudah menembus Rp 33 ribu per kilogram. Kenaikan harga pun terjadi hampir setiap hari.

''(Harga daging ayam) naiknya cepat sekali,'' ujar seorang pedagang ayam potong di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Ida, Rabu (20/5).

Ida mengatakan, pada Senin (18/5) lalu, harga daging ayam masih Rp 32 ribu per kilogram. Sedangkan sehari sebelumnya, harga daging ayam masih Rp 30 ribu per kilogram.

Ida mengaku tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut. Menurutnya, kenaikan harga itu sudah berasal dari pemasoknya.

Namun, Ida menduga, kenaikan harga daging ayam dipengaruhi karena saat ini sudah semakin mendekati bulan Ramadhan. Apalagi, saat ini juga banyak warga yang menggelar hajatan dan membutuhkan banyak daging ayam.

Sementara itu, salah seorang pedagang ayam goreng, Hendro, mengaku pusing dengan kenaikan harga daging ayam yang terus menerus terjadi. Pasalnya, dia tak bisa menaikkan harga jual ayam gorengnya. ''Bisa-bisa saya nanti ditinggalkan pelanggan,'' keluh Hendro.

 

Untuk menghindari kerugian, Hendro mengaku kini memilih untuk membeli ayam potong dengan ukuran yang lebih kecil. Dia menyatakan, hanya cara itu yang bisa dilakukannya untuk tetap bisa berdagang demi menafkahi keluarganya.

''Tapi tetap saja banyak pembeli, terutama ibu-ibu, yang protes, ukuran ayamnya kok kecil,'' tutur Hendro.

Hendro khawatir, harga daging ayam akan terus melonjak saat semakin mendekati Ramadhan. Karenanya, dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi hal tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement