Rabu 20 May 2015 16:12 WIB

Perayaan Harkitnas di Semarang Diwarnai Demo Tolak Pabrik Semen

Red: M Akbar
Demonstrasi warga Gunung Putri, Bogor, menuntut perbaikan jalan rusak.
Foto: cr02/Republika
Demonstrasi warga Gunung Putri, Bogor, menuntut perbaikan jalan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah aktivis peduli lingkungan yang menolak pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang, menggelar aksi di seberang pintu gerbang Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/5), dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Demo di simpang tiga Jalan Sultan Agung Semarang tersebut diisi dengan aksi teatrikal yang menggambarkan keprihatinan atas rusaknya sumber daya alam.

Dua gundukan kuburan yang menggambarkan matinya kepeduliaan terhadap lingkungan hidup. Koordinator aksi Rian Renjana Sakti menuturkan Hari Kebangkitan Nasional ini harus menjadi momentum kebangkitan Jawa Tengah.

"Selamatkan kekayaan sumber daya alam, stop penambangan karst di Jawa," katanya.

Menurut dia, hingga saat ini tahapan pembangunan pabrik semen di Rembang telah memunculkan konflik sosial, teror, serta kekerasan. "Gubernur Jawa Tengah telah menerbitkan izin lingkungan pembangunan pabrik PT Semen Indonesia," katanya.

Ia menilai tindakan yang tidak peduli terhadap lingkungan tersebut sebagai upaya mendukung industri yang merusak linkungan.

Aktivis peduli lingkungan mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menertibkan berbagai bentuk perizinan pertambangan di kawasan karst Jawa Tengah, khususnya di Rembang.

Melalui Hari Kebangkitan Nasional, lanjut dia, kesadaran rakyat Indonesia dibuka kembali untuk melawan kesewenang-wenangan kolonialisme. "Setelah kemerdekaan justru muncul bentuk penindasan baru yang dilakukan segelintir orang," katanya.

Aksi yang hanya digelar sejumlah orang tersebut sempat menarik perhatian pengguna jalan karena dilaksanakan di ruas jalan padat kendaraan bermotor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement